MobilKomersial.com — Penggunaan bio-ethanol sebagai bahan bakar alternatif semakin gencar didorong oleh isu lingkungan dan upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Bio-ethanol, yang berasal dari bahan tanaman terbarukan, menawarkan pembakaran yang lebih bersih, yang berpotensi menghasilkan tingkat karbon monoksida, hidrokarbon, dan partikulat yang lebih rendah dibandingkan bensin.
Baca Juga: Bukan Berdasarkan Warna, Ini Cara Tepat Pilih Carian Coolant Yang Berkualitas
Namun, dibalik manfaatnya, penggunaan bio-ethanol pada mesin kendaraan konvensional menimbulkan tantangan yang harus diwaspadai oleh pemilik mobil.
Arief Hidayat MA., Eng, CEO & Founder PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group) menjelaskan bahwa bio-ethanol mengandung oksigen yang mendorong pembakaran yang lebih lengkap.

“Ini bisa menyebabkan peningkatan sederhana pada output tenaga mesin, terutama jika mesin sudah disetel khusus untuk etanol,” ujarnya saat ditemui MobilKomersial.com, Sabtu (4/10/2025).
Ia menyoroti bahwa bio-ethanol memiliki kandungan energi per liter yang lebih rendah dari bensin, yang berpotensi meningkatkan konsumsi bahan bakar dan membuat pengemudi lebih sering mengisi bahan bakar saat menggunakan campuran etanol tinggi.
Tantangan utama terletak pada sifat bio-ethanol yang lebih korosif daripada bensin dan kemampuannya untuk menarik air. Menurutnya, mesin modern yang dirancang sebagai kendaraan bahan bakar fleksibel umumnya sudah menggunakan bahan tahan korosi.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Wealthy Luncurkan Pelumas Terbaru Quantumtec API SQ Full Synthetic
“Sifat ini dapat mempercepat keausan dan korosi pada bagian mesin tertentu, seperti saluran bahan bakar, injektor, dan segel. Tetapi mesin yang lebih tua, apalagi yang tidak dirancang untuk etanol, mungkin memerlukan modifikasi agar aman menggunakan campuran etanol tinggi,” tegasnya.
Tips Perlindungan Mesin: Peran Penting Oli Berkualitas Tinggi
Untuk mengatasi permasalahan ini, perawatan rutin menjadi kunci, khususnya untuk mesin yang tidak dirancang untuk bio-ethanol, karena bahan bakar ini dapat merusak karet dan menyebabkan endapan pada sistem bahan bakar.
Arief Hidayat MA., Eng menekankan bahwa untuk melindungi mesin saat menggunakan bio-ethanol, sangat penting untuk memilih oli mesin berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampaui spesifikasi pabrikan.
Baca Juga: Simak!, Ini Alasan Pentingnya Mobil Masa Kini Beralih Ke Oli Standar API SP
“Sangat dianjurkan menggunakan oli dengan klasifikasi layanan API yang lebih tinggi, seperti API SP/ILSAC GF-6A atau GF-6B, atau bahkan standar terbaru API SQ/ILSAC GF-7A atau GF-7B,” jelas Arief Hidayat.
Oli canggih ini, menurutnya, menawarkan perlindungan yang unggul terhadap keausan, korosi, dan pembentukan endapan. Selain itu, pakar dibidang otomotif itu juga menyarankan beberapa langkah perawatan preventif lainnya.
Seperti menggunakan aditif sistem bahan bakar yang diformulasikan khusus untuk bahan bakar ethanol guna mencegah korosi dan menjaga kebersihan injektor serta mengikuti jadwal perawatan yang ketat dan memantau kondisi oli mesin.

Tak luput juga untuk memeriksa dan mengganti komponen rentan seperti saluran bahan bakar, segel, dan gasket secara teratur dengan bahan yang kompatibel dengan ethanol, terutama pada kendaraan yang awalnya tidak dirancang untuk bahan bakar ethanol.
Arief Hidayat menutup dengan kabar baik bagi pengguna campuran bio-ethanol berkadar rendah. Namun, ia tetap mewanti-wanti pemilik kendaraan dengan sistem bahan bakar yang sensitif atau tua untuk tetap waspada dan mematuhi rekomendasi perawatan pabrikan.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Oli Mesin Menguap Jadi Tanda Bahaya, Ini Kata Pakarnya
“Saat menggunakan campuran hingga 3,5% dalam bensin, dampaknya pada kinerja mesin dan potensi masalah umumnya minimal. Bahkan, sebagian besar kendaraan modern, dan banyak model lama, dapat mentolerir ethanol hingga 5% tanpa memerlukan peningkatan material atau rutinitas perawatan khusus,” tegasnya.
Secara keseluruhan, untuk hasil optimal dan memastikan umur panjang mesin, Arief Hidayat MA., Eng menyimpulkan bahwa kendaraan harus dirancang atau disesuaikan untuk berjalan dengan bio-ethanol, dan perawatan rutin dengan oli berkualitas premium sangatlah esensial.











