Kendati demikian, Manager Trucking PT. Dunia Express Transindo (Dunex Logistics) ini meminta bahwa pemerintah harus adil dalam penerapan ODOL. Tak hanya melulu menuduh truk-truk obesitas sebagai penyebab rusaknya jalan, pemerintah seharusnya juga bisa memperbaiki kualitas jalanan di Indonesia.
“Saat ini Kementerian PUPR tidak mau menaikkan MST (Muatan Sumbu Terberat) untuk kelas jalan. Sekarang kita hanya sampai MST paling rendah itu 6 ton untuk gandar depan dan 8-9 ton untuk gandar belakang,” paparnya.
Baca Juga: DCVI Rilis Truk Mercedes-Benz Axor M-Cab, Kini Ada Ruang Istirahat Pengemudi
“Tapi pemerintah tak melihat bahwa kemampuan ban kita sekarang sudah semakin meningkat, satu ban itu sudah memiliki kapasitas kekuatan hingga 3,5 ton. Kalaulah gandar depan itu 7 ton, harusnya MST kita juga sudah meningkat. Kemarin kita bicara sama PUPR, mereka belum bisa untuk meningkatkan kelas jalan tersebut. Artinya kita tetap harus dengan muatan sumbu terberat yang minimal tersebut, sementara teknologi sudah bicara lebih,” katanya lagi.
Menanggapi hal tersebut, Faustina selaku Head of Product Management and Marketing DCVI turut mengatakan bahwa DCVI sendiri turut mendukung program zero ODOL tersebut dengan terus menghadirkan produk yang sesuai.
“Untuk menerapkan suatu regulasi itu harus ada sinergi, mulai dari kita (manufaktur), asosiasi dan juga kepemerintahannya. Kita (DCVI) sendiri tetap memperhitungkan rancang bangun dan tingkat safety dari produk kita baik yang CBU maupun yang kita rakit sendiri di pabrik Wanaherang,” tutupnya.
Baca Juga: Pengusaha Karoseri Sebut Permintaan Pembuatan Dump Truk Batubara Meningkat
artikel yang menarik untuk di baca,terimakasih banyak.kunjungi tel u