MobilKomersial.com — Sistem pengereman yang andal adalah kunci keselamatan setiap kendaraan baik kendaraan penumpang, kendaraan niaga maupun kendaraan roda dua. Oleh sebab itu minyak rem (brake fluid) memainkan peran sentral di dalamnya.
Sayangnya, banyak pemilik kendaraan yang masih bingung dengan berbagai jenis minyak rem, seperti DOT 3, DOT 4, DOT 5.0, dan DOT 5.1.
Baca Juga: Kunci Mesin Awet Saat Pakai Bio-Ethanol, Bos Wealthy Sarankan Oli Berstandar API SQ/GF-7 Terbaru
Menurut Arief Hidayat MA., Eng., CEO Wealthy Group, pemahaman mengenai perbedaan karakteristik, titik didih, dan kompatibilitas antar jenis minyak rem sangatlah krusial untuk menjaga performa dan keselamatan pengereman.

“Minyak rem adalah komponen penting dalam sistem pengereman hidrolik, yang berfungsi mentransfer gaya dari pedal rem ke kaliper rem atau tromol,” jelas Arief kepada MobilKomersial.com, Kamis (16/10/2025).
Berikut adalah panduan ringkas mengenai jenis-jenis minyak rem yang diklasifikasikan di bawah standar Departemen Perhubungan (DOT) Amerika:
| Jenis Minyak Rem | Basis | Titik Didih Kering (Minimum) | Titik Didih Basah (Minimum) |
| DOT 3 | Glikol | 205∘C (401∘F) | 140∘C (284∘F) |
| DOT 4 | Glikol | 230∘C (446∘F) | 155∘C (311∘F) |
| DOT 5.0 | Silikon | 260∘C (500∘F) | 180∘C (356∘F) |
| DOT 5.1 | Glikol | 270∘C (518∘F) | 190∘C (374∘F) |
Perbedaan Kunci dan Kompatibilitas
Perbedaan utama terletak pada komposisi dasar dan titik didihnya. Titik didih kering (DBP) mengacu pada suhu didih cairan rem baru, sementara titik didih basah (WBP) adalah suhu didih setelah cairan menyerap sejumlah air tertentu (sekitar 3,7%).
Baca Juga: Simak Bahayanya Gunakan Lampu Mobil Diatas 6.000 Kelvin
DOT 3 dan DOT 4 adalah cairan rem berbasis glikol. DOT 4 menawarkan titik didih lebih tinggi dan ketahanan penyerapan kelembaban yang lebih baik, sehingga cocok untuk kendaraan berperforma lebih tinggi atau yang dilengkapi ABS.
DOT 5.1 juga berbasis glikol, tetapi dengan titik didih paling tinggi di antara kelompok glikol, ideal untuk kendaraan berperforma tinggi dan kompatibel dengan sistem ABS. Selain itu, DOT 5.1 diformulasikan untuk memiliki viskositas yang lebih rendah pada suhu rendah.

DOT 5.0 adalah satu-satunya yang berbasis silikon. Ia tidak menyerap kelembaban, hingga mencegah korosi. Namun, DOT 5.0 tidak kompatibel dengan cairan berbasis glikol (DOT 3, 4, 5.1) dan rentan terhadap gelembung udara, yang membuat rem terasa kenyal (spongy).
Menurut Arief Hidayat DOT 3, DOT 4, dan DOT 5.1 umumnya kompatibel satu sama lain dan dapat dicampur, tetapi pencampuran akan menurunkan performa ke cairan terlemah. Saat ingin meningkatkan (upgrade) jenis, sistem harus dibilas (flushed) sepenuhnya.
Baca Juga: Bukan Berdasarkan Warna, Ini Cara Tepat Pilih Carian Coolant Yang Berkualitas
“Jangan pernah mencampur DOT 5.0 dengan jenis minyak rem lainnya. DOT 5.0 berbasis silikon dan tidak kompatibel dengan cairan berbasis glikol. Mencampur keduanya dapat menyebabkan kerusakan dan membahayakan keselamatan,” terangnya.
Arief Hidayat menyimpulkan bahwa pilihan minyak rem harus selalu disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan kendaraan untuk memastikan keselamatan dan fungsi yang tepat serta selalu pertimbangkan titik didih dan kompatibilitas sebelum mengganti cairan.










