MobilKomersial.com — Berdasarkan data BPS tahun 2022 dan 2023, dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan persentase kecelakaan setiap tahunnya, termasuk kecelakaan yang melibatkan kendaraan komersial.
Oleh sebab itulah, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sebagai produsen kendaraan komersial yang telah eksis selama 50 tahun di Indonesia terus memberikan edukasi soal keselamatan berkendara, khususnya bagi pengguna kendaraan angkutan barang.
Baca Juga: Isuzu Indonesia Tegaskan Kualitas Layanan Lewat Prestasi Di I-1 GP LCV 2025
Kali ini, hal tersebut dilaksanakan melalui event test drive bertajuk ‘Safety Driving’ yang diselenggarakan di Isuzu Training Center, Bekasi, Jawa Barat. Dimana, tim MobilKomersial.com berkesempatan untuk mengikuti event tersebut.
Menurut Puti Annisa Moeloek, Marketing Communications Manager PT IAMI, event ini bertujuan untuk memberikan pengalaman khusus terhadap indikator safety pada kendaraan komersial, seperti blind spot area, brake system, dan sebagainya.

“Akhir-akhir ini banyak kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan komersial dengan berbagai penyebab mulai dari sopir yang mengantuk, lalai, atau kendaraannya yang overload (ODOL),” terangnya saat ditemui MobilKomersial.com, Rabu (2/7/2025).
“Hal ini sejalan dengan campaign kita yaitu Isuzu Safety yang tak hanya melulu memberi edukasi cara berkendara, tapi juga turut memberikan rasa aman bagi para stakeholder atau para pengusaha di tengah ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja,” tambahnya.
Baca Juga: Tindak Tegas Angkutan ODOL, Menhub Siapkan Tiga Langkah Tegas: “Tak Ada Lagi Penundaan!”
“Ini salah satu bukti kita untuk memberi edukasi kepada masyarakat bukan hanya berkendara yang aman, melainkan juga bagaimana menghindari resiko kecelakaan bagi pengguna jalan lain seperti halnya pengetahuan tentang blind spot,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, test drive melibatkan 2 truk medium duty Isuzu Giga GVR dan FVM. Pada unit Isuzu Giga GVR, para peserta diterangkan mengenai area-area blind spot yang menjadi salah satu penyebab terbanyak kecelakaan lalu lintas.

Alasan pentingnya mengetahui area blind spot agar tidak terjadi senggolan antara kendaraan lain dengan truk yang bisa membahayakan pengemudi lainnya karena dimensi truk yang besar dan panjang yang tidak bisa menjangkau penglihatan pengemudi truk.
“Ada beberapa area blind spot yang harus dihindari mulai dari bagian belakang truk, samping truk dan depan bawah truk,” papar Thomas Aquino Wijanarka selaku Learning Centre and Transformation Division PT IAMI.
Baca Juga: Bukan Sekadar Hiasan, Ini Alasan Setiap Truk Wajib Punya Stiker Reflektor
“Pahami zona blind spot, seperti saat akan menyalip, sebaiknya jangan masuk mendadak di depan truk bermuatan berat. Selain tidak terpantau oleh spion, pengemudi truk bisa terkejut dengan membanting setir, apalagi pengereman truk perlu momentum,” ucapnya.
Nah, bicara soal pengereman, para peserta, termasuk tim MobilKomersial.com juga berkesempatan merasakan dan mengetahui bagaimana mengendarai truk yang aman. Dalam hal ini, test dilakukan menggunakan Isuzu Giga FVM dengan karoseri bak besi.

Dengan dimensi keseluruhan sekitar 12 m, blind spot kembali menjadi hal utama, dimana saat bermanuver, terdapat beberapa titik yang memang tidak dapat dilihat oleh sopir seperti saat truk masuk ketikungan, belum tentu bagian belakang truk aman.
Maka dari itu, Thomas menjelaskan jika ingin belok ke kanan, truk harus mengambil momentum sedikit keluar ke kiri, akan tetapi hal itu juga tidak boleh berlebih, jika berlebihan, ekor truk bisa saja menyenggol objek pada bagian kiri belakang.
Baca Juga: Faktor Penting Sebelum Membeli Kendaraan Niaga Untuk Memulai Usaha, Dari Kapasitas Hingga Keamanan
“Jadi saat bermanuver atau berbelok, mata kita (sopir) ibarat harus seperti bunglon, kita benar-benar harus melihat segala sisi truk, karena ini (truk) kan panjang, saat kepala truk sudah masuk ke tikungan, belum tentu bagian sisi dan belakang aman,” terangnya.
“Banyak kejadian pengendara lain nekat berada di sisi kiri saat truk hendak berbelok ke kiri. Saat truk berbelok, ruang pada sisi kiri tentu akan menyempit karena dimensi truk yang panjang, sehingga bisa fatal akibatnya bagi pengendara lain,” papar Thomas.

Selain merasakan soal blind spot, para peserta juga diajak merasakan bagaimana teknik pengereman truk yang benar dan aman. Pasalnya, pengeraman juga menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Thomas memaparkan bahwa dalam pengeraman truk yang aman dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari Engine Brake, Exhaust Brake dan Foot Brake, terutama ketika mengurangi kecepatan pada saat jalan menurun.
Baca Juga: Kenalan dengan COE, Desain Kepala Truk yang Unik dan Efisien
“Gaya pengereman truk sangat penting, kita mulai dengan memanfaatkan engine brake dengan melepas gas dan kopling, lalu memanfaatkan exhaust brake sambil perlahan-lahan menginjak pedal rem,” paparnya Thomas.
“Jadi jangan sekedar pakai foot brake (langsung injak rem), karena akan mengakibatkan Vapor Lock atau minyak rem yang mendidih sehingga tekanan rem hilang dan Brake Fade atau kampas rem yang kehilangan cengkeraman karena terlalu panas,” sambungnya.