MobilKomersial.com – Lima Agen Pemegang Merek (APM) otomotif yang terdiri dari Mitsubishi Motors, Nissan, Fuso, Isuzu dan Toyota telah sepakat untuk bersinergi dalam upaya mendorong popularitas kendaraan elektrifikasi di Indonesia melalui pengembangan model ekosistem mobilitas elektrifikasi di Bali yang bertajuk EV Smart Mobility – Joint project.
Tak hanya untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mempercepat pengurangan emisi karbon, langkah inisiasi ini juga untuk memperluas pengenalan dan semakin mempopulerkan kendaraan elektrifikasi sebagai salah satu kunci mobilitas massal di masa depan.
Baca Juga: Toyota Doktrin Mahasiswa Undip Menuju Era Elektrifikasi
EV Smart Mobility – Joint Project ini merupakan wujud kontribusi lima brand mobil raksasa untuk mengambil peran dalam upaya pengurangan emisi karbon di industri otomotif Indonesia.
Para brand yang langsung dibawahi oleh agen pemegang merek (APM) ini bekerjasama mengembangkan Multi-Pathway guna memperluas pilihan kendaraan elektrifikasi kepada masyarakat.
Termasuk di dalamnya hydrogen Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang bersumber tenaga listrik, Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang menggabungkan EV dan mesin konvensional (ICE).
Dengan kombinasi tersebut, dapat mengurangi emisi karbon tanpa melalui proses charging. Bahkan teknologi ICE dapat berkontribusi besar dengan memanfaatkan penggunaan biofuel.
Baca Juga: Toyota Resmikan xEV Center, Keseriusan Dalam Menyambut Era Elektrifikasi
Susumu Matsuda selaku President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang juga sebagai sekretariat project yang mewakili 5 APM otomotif tersebut menegaskan bahwa pendekatan Multi-Pathway ini diyakini dapat mempercepat kehadiran teknologi ramah lingkungan yang mudah diakses publik agar mampu mengurangi emisi sesuai dengan keberadaan sumber energi terbarukan, kesiapan infrastruktur pengisian daya, dan kebutuhan penggunaannya.
“Melalui EV Smart Mobility – Joint Project, kami ingin menegaskan komitmen bersama untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pengurangan emisi karbon dengan mengembangkan dan mempopulerkan kendaraan listrik ramah lingkungan,” jelasnya dalam keterangan resminya, Jum’at (27/5/2022).
EV Smart Mobility – Joint Project rencananya akan diadakan pada Juli 2022 bersamaan dengan berbagai acara dalam rangka pertemuan G20 di Bali.
“Joint Project ini juga merupakan bentuk dukungan kami selaku pelaku industri otomotif kepada pemerintah demi mensukseskan posisi Indonesia sebagai presidensi G20 pada tahun 2022,” sambungnya.
Dalam joint project ini, masing-masing APM akan menyediakan kendaraan listrik andalannya untuk membentuk line-up di sektor kendaraan penumpang dan komersial.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat pengenalan kepada masyarakat, mengingat dalam pengembangannya juga memerlukan kegiatan pilot project dan ketersediaan infrastruktur, seperti stasiun pengisian listrik, hingga uji coba ekosistem secara keseluruhan.
Baca Juga: Begini Spesifikasi Fuso eCanter yang Bakal Mengaspal di Tanah Air
Line-up kendaraan elektrifikasi penumpang akan digunakan untuk mendukung mobilitas di kawasan Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Sementara line-up komersial akan digunakan untuk mendukung logistik dan selanjutnya akan menjadi pertimbangan untuk berkolaborasi dengan bisnis lokal di wilayah Bali.
Matsuda berharap bahwa melalui joint project, masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman secara langsung dan bisa lebih mengenal ekosistem mobilitas kendaraan elektrifikasi.
“Kami berharap EV Smart Mobility – Joint Project ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam memberikan solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan ekowisata, khususnya di Bali,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, untuk memenuhi komitmen penurunan emisi CO2 atau Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai kebijakan, termasuk percepatan popularisasi kendaraan listrik dan mengembangkan industri tersebut.
Baca Juga: Keren, Begini Keunggulan Plug in Hybrid pada Mitsubishi Outlander PHEV