MobilKomersial.com – Isuzu Motors Limited (Isuzu), Hino Motors, Ltd. (Hino), dan Toyota Motor Corporation (Toyota) resmi mengumumkan bahwa mereka berencana akan memperkuat upaya mereka untuk merancang bus listrik dalam menuju pencapaian netralitas karbon pada tahun 2050.
Pihaknya mengatakan bahwa mereka turut bekerja sama dengan Commercial Japan Partnership Technologies Co., Ltd., bekerja untuk memecahkan masalah sosial melalui penyebaran teknologi CASE.
Baca Juga: Menang Tender, Bus Listrik Bak KRL Ini Siap Beroperasi di Ceko
“Kami akan memperluas jajaran kami untuk meningkatkan pilihan pelanggan dan mengurangi biaya kendaraan, selain mempopulerkan kendaraan listrik yang praktis dan berkelanjutan,” tulisnya mengutip Toyota Global, Selasa (1/3/2022).
Menjelang realisasi masyarakat dekarbonisasi pada tahun 2050, Isuzu dan Hino berencana untuk memulai produksi bus low-entry (flat-floor route buses) bertenaga baterai-listrik (BEV) pada tahun 2024 di usaha patungan Isuzu-Hino J-Bus Ltd.
Isuzu dan Hino telah berkolaborasi dalam bisnis bus sejak tahun 2002 dan secara tepat menjawab kebutuhan operator bus di Jepang. Pergerakan cepat baru-baru ini menuju netralitas karbon meningkatkan kebutuhan akan bus tanpa emisi, dan Isuzu serta Hino bermaksud untuk menanggapi kebutuhan itu.
Baca Juga: Gandeng BYD dan Tri Sakti, Bakrie Autoparts Bangun Perakitan Bus Listrik Pertama di Indonesia
Bus listrik low-entry yang direncanakan untuk memulai produksi pada TA 2024 akan dikembangkan oleh Isuzu, dan adopsi powertrain BEV, yang akan memberikan nol emisi CO2 selama penggunaan kendaraan serta bertujuan untuk berkontribusi pada realisasi masyarakat yang terdekarbonisasi.
Untuk mencapai zero-accident di dalam kabin, Isuzu juga akan memanfaatkan kebebasan tata letak yang diberikan oleh BEV, area interior bus dapat sangat diperluas dibandingkan dengan bus konvensional, yang secara signifikan akan meningkatkan keselamatan perjalanan.
Selain itu, Isuzu, Hino, dan Toyota juga telah sepakat untuk mulai mempelajari perencanaan dan pengembangan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV) generasi berikutnya berdasarkan bus low-entry BEV yang akan diproduksi mulai 2024.
Bus FCEV generasi berikutnya akan menggabungkan platform bus low-entry BEV dengan sistem sel bahan bakar Toyota yang dikembangkan sepenuhnya yang ditemukan di Toyota Mirai dan bus sel bahan bakar Sora.
Baca Juga: Begini Kata Hino Soal Produksi Truk Listrik di Indonesia
Dengan berbagi komponen yang sama antara BEV dan FCEV, Isuzu, Hino, dan Toyota bertujuan untuk mengurangi biaya secara signifikan, dan dengan mengadopsi tumpukan sel bahan bakar generasi baru serta memanfaatkan pengetahuan pengembangan bus FCEV Toyota dan Hino hingga saat ini.
Melalui inisiatif ini, Isuzu, Hino, dan Toyota juga bermaksud untuk berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat berbasis hidrogen di Jepang, dengan menerapkan kekuatan Jepang dalam teknologi sel bahan bakar.
Isuzu memajukan tindakan lingkungan globalnya berdasarkan “Isuzu Environmental Vision 2050” yang merupakan sebuah road map Grup Isuzu untuk mengatasi masalah lingkungan global dalam jangka panjang dan mengamankan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan pada tahun 2050.
Baca Juga: Daimler Siap Produksi Bus Listrik di Indonesia pada 2023
Sementara itu, Hino, melalui “Hino Environmental Challenge 2050” telah menetapkan tujuan untuk mencapai nol dampak lingkungan dan mempercepat upayanya dengan menetapkan “Hino Environmental Milestone 2030” sebagai target sementara pada April 2021.
Toyota juga telah merumuskan “Toyota Environmental Challenge 2050”, yang bertujuan untuk secara signifikan mengurangi emisi CO2 selama penggunaan kendaraan dan berusaha untuk mengembangkan dan mempromosikan penggunaan teknologi kendaraan listrik.