MobilKomersial.com – Salah satu pabrikan kendaraan komersial, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) selaku main distributors dan PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) atau pabrik Hino di Indonesia telah melakukan beberapa persiapan terkait penerapan stanar emisi Euro 4.
Sebagai pemain utama truk dan bus di Indonesia, pengembangan produk telah Hino lakukan secara matang untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro 4.
Adapun beberapa komponen tambahan yang diimplementasikan pada kendaraan baru tersebut diawali dari sistem bahan bakar, Hino menyatakan telah membangun mekanisme 3 kali penyaringan bahan bakar dengan 1 Pre-Fuel filter dan 2 Main Filter.
Baca Juga: Hino Siapkan Truk dan Bus Berstandar Euro 4 Tahun Depan
Penyaringan maksimal ini bertujuan memastikan kualitas dan kebersihan bahan bakar. sehingga proses pembakaran lebih sempurna dan mesin pun akan lebih tahan lama. Kemudian, Supply Pump akan mensuplai bahan bakar ke Common-Rail system, untuk dinaikkan tekanannya hingga 180-200Mpa.
“Tekanan tinggi bahan bakar dari injector ini, akan memaksimalkan proses penyalaan bahan bakar. Hino juga telah menyiapkan injector yang telah didesain untuk memiliki ketahanan aus karena tingginya tekanan bahan bakar,” jelas Seno Wirdiyawantoro, Head of Product Planning HMSI dalam keterangan resminya, Rabu (29/12/2021).
“Penerapan full Diamond Like Coating (DLC) sejak Euro2 common rail engine yang lalu, akan tetap diterapkan pada G4S series injector di engine Euro 4. Dimana pada G4S series injector Euro4 ini juga memiliki sistem valve baru yang mampu menghilangkan static dan dynamic leak sehingga konsumsi bahan bakar akan lebih baik,” tambah Seno.
Pada intake system, disematkan Variable Nozzle Turbocharger (VNT) yang mampu melakukan pengaturan sudut bilah turbin secara otomatis, sehingga mampu menghasilkan kompresi udara lebih banyak ke intake manifold tanpa harus menaikkan rpm mesin.
Baca Juga: Hino Pamer Mesin Euro 4 di GIIAS 2021, Ini Detailnya
Hino juga telah menyiapkan sistem kendali emisi di produk Euro 4 di antaranya, Exhaust Gas Recirculation (EGR) system untuk menurunkan kadar Nox pada gas buang yang dikenal sangat berbahaya dan dapat mengganggu sistem pernapasan manusia. Emisi gas buang berbahaya lainnya akan dikendalikan oleh Diesel Oxidation Catalyst (DOC).
DOC ini berfungsi mengurai substansi CO menjadi CO2 dan HC menjadi H2O+CO2, sehingga kadarnya dalam gas buang dapat disesuaikan dengan ambang batas yang disyaratkan untuk Euro4.
EGR dan DOC ini disematkan pada engine Hino N04C dan J08E. Sementara engine P11 memiliki Selective Catalytic Reduction (SCR) yang disematkan sekaligus untuk menurunkan kadar Nox, HC dan CO pada gas buang.
Satu lagi hal baru, pada produk Hino Euro 4 nanti adalah control system yang seluruhnya terintegrasi dalam ECU, Dimana ECU generasi ke-4 Hino telah meng-integrasikan ECU dan EDU, sehingga sinkronisasi seluruh sistem kendali pada kendaraan akan lebih baik dan akurat.
Baca Juga: BBM Kendaraan Euro 4 Siap, Berikut Keunggulan Pertamina Dex 50 PPM
Sementara itu, Masahiro Aso selaku Presiden Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) mengungkapkan bahwa untuk mencapai target emisi gas buang Euro 4, setiap kendaraan sebaiknya menggunakan bahan bakar solar dengan minimal Cetane Number 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm.
“Ini sejalan dengan pasokan awal Pertamina untuk bahan bakar diesel Euro 4 di Oktober 2021. Dimana Hino telah menjalin kerjasama dengan Pertamina bahwa di awal tahun 2022 akan memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan Euro 4, baik untuk pasar domestik maupun ekspor,” jelasnya.