Jakarta, MobilKomersial.com – General Motors membatalkan rencananya untuk mengakuisisi saham ekuitas di perusahaan truk listrik Nikola.
GM juga tidak akan lagi membantu merekayasa dan memproduksi kendaraan baterai-listrik dan sel bahan bakar hidrogen Nikola, termasuk truk pickup Badger.
Melansir laman theverge.com pada Senin (30/11/2020) kemarin, kejadian ini tidak akan mengejutkan siapa pun, terlebih lagi yang telah mengikuti Nikola selama beberapa bulan terakhir.
Kurang dari seminggu setelah GM mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi 11 persen saham di perusahaan itu, perusahaan short-selling Hindenburg Research menerbitkan laporan yang menuduh Nikola melakukan penipuan dalam memamerkan teknologi kendaraan listriknya.
Pada 21 September setelah laporan tersebut, pendiri Nikola Trevor Milton mengundurkan diri sebagai ketua dewan.
Baca juga : GM Akan Kembali Produksi Truk Pickup ke Kanada Mulai 2022
GM bergeser dari mitra menjadi pelanggan
Pada hari Senin, kedua perusahaan mengumumkan kesepakatan yang jauh berkurang yang mempertahankan kemitraan sel bahan bakar.
Di bawah ketentuan nota kesepahaman, Nikola dan GM akan bekerja sama untuk mengintegrasikan teknologi sel bahan bakar Hydrotec GM ke dalam semi-truk tanpa emisi Kelas 7 dan Kelas 8 Nikola untuk sektor angkutan truk jarak menengah dan jarak jauh, begitu Nikola diumumkan.
“Perjanjian sebelumnya, yang mencakup komponen stok, semuanya dihentikan,” kata juru bicara GM dalam email.
Pada dasarnya, GM beralih dari mitra ke pelanggan, yang mencerminkan kepercayaan berkurang dari raksasa otomotif itu pada Nikola, kata analis eksekutif iSeeCars Karl Brauer.
“Nikola mencerminkan permintaan yang agak panik untuk evolusi kendaraan listrik dan hibrida, dan potensi jebakan ketika sebuah perusahaan melebih-lebihkan klaimnya tentang seberapa cepat evolusi itu terjadi,” kata Brauer.