MobilKomersial.com — Membuat truk yang akan digunakan untuk mengangkut muatan di area pertambangan tidaklah mudah, butuh proses, ketelitian dan ketekunan dalam membuat karoseri atau bak yang bakal menampung muatan tersebut.
Seperti yang dikatakan oleh Doddy Prasetio dari Karoseri Muncul Surya Prima, dalam sesi tanya jawab yang difasilitasi PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) mengatakan bahwa membuat bak penampung muatan untuk truk tambang perlu konsultasi kepada pemilik atau kontraktor tambang.
“Jadi kami itu harus tanya kebutuhan konsumen, truk yang akan digunakan ini untuk kebutuhan tambang apa atau untuk mengangkut material apa, apakah batu bara, nikel, tanah atau yang lain,” kata Dody saat ditemui di Mining Indonesia 2025.
Baca juga: Maxam Hadirkan Inovasi Ban Tambang di Mining Expo, Siap Diproduksi Lokal

Menurut Dody, Dengan mengetahui material apa yang akan diangkut oleh truk tersebut maka pihaknya dapat menentukan bahan dan desain dari bak truk tersebut, karena tidak semua jenis tambang dapat bersahabat dengan bahan dari bak truk tersebut.
“Contoh saja tambang nikel, bahan pembuatan bak truknya harus dilapisi dengan bahan yang anti gesekan, karena kalau pakai material yang biasa dasar dari bak tersebut dapat dipastikan cepat bolong dan jebol,” ujarnya.
Selain memperhatikan bak truk yang digunakan, kata Dody, pihaknya juga akan bertanya kepada konsumen truk apa yang akan digunakan sehingga sesuai dengan karoseri yang digunakan truk tersebut di medan pertambangan.
Baca juga: Bikin Nyaman Penumpang, Bus Baru PO Gunung Harta Punya Tiga Kelas Berbeda

“Karena bisa saja kita membuat bak truk yang muatan besar tapi kita juga harus tau truk apa yang akan digunakan sehingga kuat untuk menahan berat dari muatan yang hendak dibawanya,” ungkapnya.
Setelah mengetahui jenis bawaan yang akan diangkut oleh truk tersebut, lanjut Dody, pihaknya kemudian akan menanyakan trek jalan yang ada di lokasi tambang sehingga dapat menyesuaikan jenis bak yang bisa digunakan.
“Di site atau lokasi tambang itu kadang jalannya ada yang belokan yang berliku seperti huruf S, kalau menggunakan jenis Side Dump Trailer itu tidak memungkinkan karena terlalu panjang, malah risiko terjadinya kecelakaan,” imbuhnya.
Baca juga: Perbedaan Bus dan Truk Mercedes-Benz yang Sama-sama Gunakan Kode 1626











