Jakarta, MobilKomersial.com – Adanya larangan mudik lebaran dari pemerintah, komunitas pecinta bus yang tergabung dalam Bismania Community (BMC) meminta pemerintah memikirkan nasib para perantau yang akan pulang ke kampung halaman.
Seperti diungkapkan Ketua Umum BMC, Zainal Arifin, yang mengatakan bahwa larangan mudik ini menjadi dilema bagi para pengguna transportasi yang tengah merantau di kota di mana mereka harus bekerja harian namun pada waktunya harus mudik.
“Perlu dipikirkan oleh pemerintah, ketika memang pengguna transportasi itu tidak boleh mudik, kebutuhan sehari-harinya harus dipikirkan juga,” ucap pria yang akrab disapa Kang Cep dalam video konferensi, Minggu (3/5/2020).
Ia meminta, pemerintah juga perlu memperhatikan para perantau yang banyak bekerja serabutan, bahkan di kondisi saat ini banyak yang dirumahkan. Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap mereka bisa mendapatkan bantuan.
“Bantuan-bantuan kepada masyarakat yang memang untuk pekerja serabutan atau apapun itu perlu, karena mereka enggak bisa pulang kampung,” tegasnya.
Baca juga : Putus Mata Rantai Corona, BMC Imbau Masyarakat Tunda Mudik Lebaran
Dijelaskan dia, para perantau menahan untuk mudik karena mereka menaati peraturan pemerintah
“Pemerintah bisa memberikan semacam penghargaan juga kepada masyarakat yang tidak berangkat mudik dengan menyalurkan bantuan,” sambungnya.
Dia menyebut, lain halnya dengan karyawan yang masih mendapatkan penghasilan bulanan, karena masih bisa bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
“Yang kami butuhkan adalah solusi itu, karena intinya kami ingin bahwa Covid-19 ini cepat selesai,” harapnya.
Untuk menyikapi pandemi Covid-19, komunitasnya juga memutuskan untuk menunda bahkan meniadakan seluruh kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya karena kondisi ini bukan hal sepele dan menyangkut urusan nyawa masyarakat luas.
“Kegiatan skala nasional yang ditunda itu jamnas, munas, pemilihan ketua umum, begitu juga kegiatan yang berada di korda (koordinator daerah) dan korwil (koordinator wilayah) stop total,” tukas Kang Cep.