MobilKomersial.com – Perusahaan pertambangan multinasional yang berkantor pusat di Inggris, Anglo American, resmi meluncurkan prototipe truk angkut tambang bertenaga hidrogen terbesar di dunia.
Truk tambang ini dirancang untuk beroperasi dalam kondisi penambangan sehari-hari di tambang PGM Mogalakwena di timur laut Afrika Selatan yang juga merupakan tambang logam grup platinum open-pit terbesar di dunia.
Baca Juga: Truk Listrik Scania Resmi Beroperasi di Daerah Arktik Paling Utara di Dunia
Melalui peluncuran truk tambang ramah lingkungan ini, Anglo American bermaksud untuk menggantikan 40 armada truk konvensional yang diklaim menggunakan sekitar satu juta liter solar setiap tahunnya.
Selain itu, truk tersebut merupakan bagian dari nuGen Zero Emission Haulage Solution (ZEHS) Anglo American untuk menciptakan sistem hidrogen hijau di lokasi tambang.
Sistem ini akan menarik daya dari pembangkit listrik tenaga surya untuk memasok elektroliser hidrogen untuk memisahkan air, yang kemudian akan menyediakan bahan bakar hidrogen hijau bagi truk.
Duncan Wanblad, Chief Executive Anglo American, mengatakan bahwa nuGen adalah demonstrasi nyata dari program FutureSmart Mining Anglo American yang mengubah masa depan industri pertambangan.
Baca Juga: All New Isuzu D-Max 4×4 Siap Bertarung di Segmen Tambang
“Dengan emisi diesel dari armada truk angkut kami yang menyumbang sekitar 10-15% dari total emisi, ini merupakan langkah penting dalam jalur kami menuju operasi netral karbon pada tahun 2040,” jelasnya dalam laman resminya, Sabtu (7/5/2022).
Menurutnya, industri pertambangan telah memainkan peran penting dalam membantu dunia dekarbonisasi, baik melalui jejak emisi maupun logam dan mineral yang diproduksi sangat penting untuk energi rendah karbon dan sistem transportasi.
“Selama beberapa tahun ke depan, kami mempertimbangkan untuk mengubah atau mengganti armada truk bertenaga diesel kami saat ini dengan sistem pengangkutan tanpa emisi ini, berbahan bakar hidrogen hijau,” ungkapnya.
“Jika uji coba ini berhasil, kami dapat menghilangkan hingga 80% emisi diesel di tambang terbuka kami dengan menerapkan teknologi ini di seluruh armada global kami,” tambah Duncan.
Baca Juga: Gandeng Holcim, Volvo Kembangkan Pengangkut Listrik Otonom Untuk Pertambangan
Proyek ZEHS diharapkan akan sepenuhnya berdiri dan berjalan pada tahun 2026. Ini adalah langkah pertama dalam membuat delapan tambang perusahaan menjadi netral karbon pada tahun 2030. Tak hanya itu, perusahaan pertambangan global juga telah menetapkan target untuk membuat semua operasinya menjadi bersih pada tahun 2040.
Truk hibrida baterai hidrogen 2 megawatt (MW) ini menghasilkan tenaga lebih besar hingga 800 kW daripada pendahulunya yang bermesin diesel dengan paket baterai berkapasitas 1,2 MWhdan mampu membawa muatan 290 ton hingga 320 ton.