MobilKomersial.com – Ban merupakan salah satu komponen penting pada sebuah mobil. Tanpa adanya ban, mustahil sebuah mobil bisa melaju dengan sempurna.
Namun, perawatan ban mobil tidak bisa dilepaskan dari pengecekan tekanan angin secara berkala. Bisa dibilang, langkah tersebut merupakan perawatan dasar ban mobil.
Adapun alasannya, berikut penjelasan pentingnya mengecek tekanan angin ban secara rutin.
Baca Juga: Pentingnya Periksa Pengaturan Wheel Alignment Secara Berkala
Meningkatkan Kenyamanan Berkendara
Dengan menjaga tekanan angin ban mobil pada ukuran normal, maka kenyamanan berkendara akan terjaga. Saat tekanan angin pada setiap ban sesuai, laju mobil akan lebih mulus. Guncangan dan turbulensi tidak akan terasa hingga kabin mobil karena sudah teredam dengan baik oleh ban mobil.
Untuk itu, jika merasa guncangan pada mobil begitu kuat, segera cek tekanan angin ban. Bisa jadi, ada ban yang tekanan anginnya kurang atau bahkan berlebih. Ya, tekanan angin yang berlebih akan membuat ban menjadi “keras” sehingga kurang optimal dalam meredam turbulensi karena permukaan jalan tak rata.
Usia Pakai Lebih Lama
Selanjutnya, tekanan angin sangat memengaruhi usia pemakaian ban. Sebuah ban mobil yang selalu dijaga tekanan anginnya akan jauh lebih awet daripada ban yang tekanan anginnya tidak diperhatikan.
Baca Juga: Dunlop Beberkan Tips Hindari Hydroplaning di Jalanan Basah
Ban mobil yang tekanan anginnya kurang dan tak segera ditangani akan mudah mengalami keausan. Ini karena adanya gesekan tidak merata di seluruh permukaan ban. Bagian yang tekanan anginnya normal akan mengalami sedikit gesekan. Sebaliknya, bagian yang tekanannya rendah akan mengalami gesekan tinggi.
Jika kondisi tersebut dibiarkan dalam waktu lama, terpaksa ban harus segera diganti. Padahal jika melihat kode produksinya, ban masih bisa bertahan dalam waktu yang lebih lama lagi.
Pengereman Lebih Baik
Seperti yang sudah diketahui, tiap komponen yang ada pada mobil saling berkaitan. Begitu pula dengan ban mobil. Jika diperhatikan, ban mobil berhubungan langsung dengan sistem pengereman.
Itu artinya, tekanan angin ban mobil pun akan memengaruhi sistem pengereman. Ternyata, saat tekanan angin ban mobil rendah, pengereman akan ikut terganggu. Hal ini terjadi karena ban yang tekanan anginnya terlalu rendah akan memiliki daya cengkeram yang juga rendah. Dampaknya, proses pengereman akan menjadi lebih panjang.
Baca Juga: Enam Hal yang Harus Dilakukan Saat Ban Mobil Pecah ala Dunlop
Hal ini tentu berbahaya, terlebih jika Anda melakukan pengereman darurat. Waktu pengereman yang jauh lebih lama bisa menyebabkan terjadinya tabrakan atau hal lain yang membahayakan keselamatan pengendara dan pengguna jalan lainnya.
Memengaruhi Kecepatan Mobil
Faktanya, ban mobil yang tekanannya kurang atau berlebih akan membuat mesin kesulitan menambah kecepatan sesuai keinginan pengemudi. Tekanan angin yang kurang akan membuat perputaran ban mobil cenderung melambat.
Akibatnya, mesin pun harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk bisa menggerakkan ban mobil saat melakukan akselerasi.
Apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus, konsumsi bahan bakar pun akan terpengaruh. Mesin yang tidak berakselerasi secara optimal akan memerlukan lebih banyak pasokan bahan bakar. Tanpa disadari, mobil pun menggunakan lebih banyak bahan bakar dibandingkan biasanya.
Baca Juga: Ingin Ban Kendaraan Niaga Awet, Simak Tips Berikut
Menghindari Risiko Ban Pecah
Ada banyak sekali penyebab ban pecah. Selain karena gangguan pada permukaan jalan (misalnya paku atau kerikil tajam), kejadian tersebut nyatanya juga bisa disebabkan oleh kondisi ban itu sendiri. Ban yang tekanan anginnya kurang akan lebih rentan mengalami kerusakan.
Ban dengan tekanan angin yang rendah dan tak segera ditangani akan mengubah bentuk permukaannya. Apabila kondisi tersebut dipertahankan, suhu permukaan ban akan terus naik. Kondisi akan semakin parah jika gesekan pada ban mobil semakin intens (mobil dibawa melaju kencang). Jika sudah demikian, tinggal menunggu waktu saja ban akan pecah.