MobilKomersial.com – Pabrikan otomotis asal Swedia, Volvo memang sangat terkenal dengan inovasi-inovasi yang dihadirkannya dan bisa dibilang sering menjadi pencetus untuk beberapa inovasi dan teknologi yang di sematkan pada kendaraannya.
Salah satu teknologinya yang kini ramai dibicarakan adalah fitur Collision Warning (Peringatan Tabrakan) dan Emergency Brake (Rem Darurat) yang baru-baru ini telah di uji coba pada truk nya yang membawa muatan hingga 40 ton.
Baca Juga: Generasi Terbaru Truk Volvo VNR Elektrik Siap di Produksi
Peringatan tabrakan dengan rem darurat adalah hasil karya perintis Volvo Trucks dengan sistem keselamatan aktif. Fitur ini dikembangkan demi melindungi pengemudi dan membuat lingkungan lalu lintas lebih aman.
Kecelakaan di mana satu kendaraan menabrak bagian belakang kendaraan lain sudah sering terjadi. Kecelakaan seperti itu biasanya terjadi ketika pengemudi kendaraan tidak memperhatikan jalan. Terlebih, jika kecelekaan itu melibatkan sebuah truk, jelas lebih berbahaya karena ukuran dan berat kendaraannya yang besar.
Pengujian berkelanjutan dari sistem rem darurat ini memastikan bahwa truk dapat berhenti atau mengurangi kemungkinan tabrakan dan cedera yang diakibatkannya.
Meski pengembangan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan hukum, tetapi yang paling penting adalah mempertahankan komitmen bangga untuk membuat semua lingkungan lalu lintas yang melibatkan truk Volvo seaman mungkin.
Baca Juga: Truk Listrik Volvo Diklaim Lebih Unggul dalam Jangkauan dan Efisiensi Energi
1. Kamera dan Radar
Kamera truk Volvo dapat mengidentifikasi jarak dan jenis objek di depan truk. Begitupula dengan radar yang akan mengukur seberapa cepat objek di depan truk bergerak. Penting agar pengemudi dapat mempercayai sistem dan tidak menerima terlalu banyak alarm palsu, sehingga kamera dan radar bekerja sama untuk memberikan peringatan hanya jika diperlukan.
2. Penggabungan Sensor
Fungsi sensor terjadi ketika dua sensor (radar dan kamera) memberikan masukan ke prosesor untuk lebih memahami situasi. Sensor yang bekerja bersama sangat penting, karena membantu membedakan antara kendaraan nyata dan objek yang bukan ancaman nyata, seperti kaleng kosong.
3. Unit Kontrol
Semua informasi dari kamera, radar, truk, dan perilaku pengemudi dikumpulkan di unit kontrol. Perangkat lunak menganalisis informasi ini dan mengaktifkan sistem peringatan dan sistem pengereman truk jika kecelakaan akan terjadi.
Baca Juga: Volvo Uji Ketahanan Baterai Truk Listriknya Dibawah Suhu Ekstrim
4. Sistem Pengereman
Nah ini yang menjadi menarik, sistem pengereman akan aktif secara otomatis ketika pengemudi tidak bereaksi terhadap peringatan tabrakan yang sudah diberikan. Kendaraan pertama-tama akan mengerem dengan ringan, melepas girboks dan memperlambat laju truk secara otomatis.
Sistem pengereman juga akan sangat aktif pada bahaya yang kritis. Truk menge-rem dengan kekuatan penuh demi mencegah tubrukan dengan kendaraan atau objek yang ada didepan truk. Selain itu, rem parkir juga akan aktif jika belum ada reaksi dari pengemudi.
Bagaimana Rem Darurat Diaktifkan?
Rem Darurat adalah fase terakhir dari rangkaian kejadian yang terjadi saat Peringatan Tabrakan dengan Rem Darurat diaktifkan.
Pertama, sinyal peringatan diberikan jika sistem mendeteksi bahwa truk berada dalam situasi berbahaya. Pengemudi diperingatkan oleh lampu LED merah, yang terpantul di kaca depan. Ini diikuti oleh lampu berkedip dan alarm jika masih tidak ada reaksi dari pengemudi. Rem darurat akan aktif otomoatis jika pengemudi masih belum menindaklanjuti peringatan ini.