Mobilkomersial.com — Tingginya intensitas air pada musim penghujan yang terjadi saat ini telah menyebabkan sebagian wilayah di Indonesia mengalami bencana banjir. Saat dilanda banjir, tidak sedikit manusia menjadi korban bencana tersebut.
Hal ini tentunya dapat mengakibatkan berbagai kerugian mulai dari titik kemacetan besar karena kelumpuhan pada jalur transportasi, hingga mengancam terjadinya kerusakan pada kendaraan pribadi yang terendam genangan air.
Baca Juga: Musim Hujan Waspada Banjir, Ini Batasan Melewati Air Saat Mengendarai Mobil
Tak jarang, banyak dari pemilik kendaraan terpaksa menerjang banjir untuk tetap bisa mencapai tujuannya, tetapi sayangnya menerobos banjir dapat merusak komponen-komponen yang terdapat pada mesin, terlebih bila air yang terperangkap di dalam mesin mengandung lumpur.
Tak hanya itu, berbagai masalah lain pun juga akan muncul pada mobil yang telah terendam banjir diantaranya terjadi penimbulan karat pada mesin sampai potensi timbulnya aroma yang tidak sedap pada kabin mobil.
Menurut Benny Fajarai selaku Co-Founder Lifepal mengatakan bahwa pada kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini, resiko bencana banjir tentu juga tidak dapat diprediksi serta membawa banyak risiko dan kerugian.
“Pada kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini, kamu perlu lebih berhati-hati dalam berkendara terlebih ketika terjadi banjir,” jelasnya dalam keterangan resminya yang diterima Mobilkomersial.com pada Rabu (26/10/2022).
Baca Juga: Komponen Penting di Kendaraan, Berikut 5 Langkah Memeriksa Kondisi Ban Saat Musim Hujan
Untuk itu, wajib sebagai pemilik mobil yang terendam banjir perlu lebih memperhatikan kendaraan untuk menghindari kerusakan-kerusakan. Adapun 5 cara yang dapat di lakukan jika mobil terendam banjir, sebagai berikut.
1. Lepas Kabel Aki
Saat mobil yang terendam banjir, langkah pertama yang harus diantisipasi adalah melepaskan kabel aki yang berpotensi menghasilkan korsleting listrik pada mesin mobil yang dipicu karena adanya air yang masuk kedalam mesin yang berisiko besar terjadi mogok bahkan ledakan api.
2. Keringkan Komponen Pengapian
Komponen dalam pengapian mesin termasuk saringan udara, busi, alternator, karburator, delco kabel, dan koil merupakan ornamen pengapian yang termasuk sebagai komponen sensitif yang mudah rusak bila terkena banjir.
Untuk itulah, penting bagi para pemiliki kendaraan untuk segera mengeringkan ornamen pengapian pada mobil kesayangannya untuk mencegah kerusakan akibat terendam banjir yang lebih parah di kemudian hari.
Baca Juga: Butuh Konsentrasi Khusus, Ini yang Harus Diperhatikan Saat Menyetir Dalam Kondisi Hujan
3. Kosongkan Tangki BBM
Penanganan selanjutnya jika mobil terendam banjir adalah dengan cara mengosongkan tangki BBM (Bahan Bakar Minyak). Sebab, mobil yang telah menerobos banjir sangat rentan terhadap bahan bakar yang bercampur dengan air pada tangki bensin.
Kendati demikian, menguras tangki BBM pada mobil yang telah terendam banjir dapat menghindari karat dan korosi pada tangki bensin. Selain itu, tangki BBM yang keropos pun akan mengganggu sistem pengapian pada mobil.
4. Netralkan Tuas Rem Tangan
Tips berikutnya jika mobil terendam banjir adalah dengan memeriksa bagian tuas rem tangan yang biasanya berada di tengah kabin bagian depan mobil. Hal itu dikarenakan bahwa rem tangan pada mobil memiliki kaitan yang sangat erat dengan kanvas rem.
Bila tuas rem tangan tidak segera dinetralkan akan menyebabkan rem kanvas lengket dan berdampak pada kerusakan mobil yang cukup serius. Sedangkan untuk mobil transmisi otomatis hanya perlu memindahkan persneling ke mode parkir.
Baca Juga: 5 Langkah Tepat Yang Harus Dilakukan Pada Mobil Usai Terabas Banjir Rob
5. Keringkan Panel dan Lampu
Saat mobil terandam banjit, panel dan lampu mobil termasuk menjadi bagian yang pertama kali terendam. Hal seperti tentu juga berisiko bila mobil menerjang banjir karena pada bagian ini masih terhubung dengan listrik.
Untuk itu, pembersihan secara detail dan pengeringan secara menyeluruh setelah mobil terobos genangan banjir sangat penting sekali bagi para pemilik mobil untuk menghindari risiko terjadinya korsleting listrik dan mesin mobil mogok.