MobilKomersial.com — Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menabuh genderang perang terhadap kendaraan bermuatan berlebih atau yang disebut “Over Dimension Over Load” (ODOL).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, secara tegas menyerukan agar semua pihak terkait berkomitmen mewujudkan target Nol Kendaraan ODOL alias Zero ODOL pada tahun 2027 mendatang.
Baca Juga: Oli Mesin Diesel CK-4 Jadi Standar Mutlak Untuk Toyota HiAce Premio dan Pengguna Biodiesel!
Dalam FGD Rencana Aksi Nasional Penanganan ODOL di Surabaya, Jawa Timur, Aan menekankan bahwa kebijakan ini, yang didorong langsung oleh Presiden, tak bisa ditunda lagi demi keselamatan dan masa depan infrastruktur nasional.
“Saya ingin mengajak kita semua, asosiasi transporter, pengusaha logistik, hingga pengemudi, untuk berkomitmen merealisasikan Zero ODOL di tahun 2027,” ujar Aan mengutip keterangan resminya, Senin (27/10/2025).

Ini tidak bisa ditunda lagi, sesuai arahan bapak Presiden, karena dampaknya luar biasa, terutama untuk keselamatan Belum lagi dampak fatalitas korban yang meninggal, ini sangat memprihatinkan,” sambung Aan.
Lebih lanjut, Dirjen Aan memaparkan data mengejutkan yang menjadi dasar urgensi kebijakan ini: kendaraan ODOL adalah kontributor kedua tertinggi penyebab kecelakaan lalu lintas setelah sepeda motor, menyumbang 10-12% dari total kecelakaan.
Selain menjadi mesin pembunuh di jalan, Aan menambahkan bahwa kendaraan ODOL juga merupakan perusak senyap infrastruktur jalan yang dibangun dengan anggaran negara, memperpendek usia kendaraan, serta memicu kemacetan dan polusi.
Baca Juga: Hino 300 Series 136 MDLR Hadir di Jawa Timur, Berikan Solusi Angkutan Logistik Bebas ODOL
Menjawab kekhawatiran pelaku usaha bahwa Zero ODOL akan membebani perekonomian, Aan menyajikan hasil kajian simulasi yang melegakan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan survei di Jakarta dan Jawa Barat:
- Kenaikan Biaya Logistik Relatif Kecil: Diperkirakan hanya naik 3,3%.
- Dampak Inflasi Sangat Minin: Berkisar antara 0,02%-0,14%.
- Pertumbuhan Ekonomi Justru Meningkat: Berpotensi naik 0,06%-0,08%.
“Hasil survei membuktikan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Justru ini akan membuat iklim investasi dan perekonomian bergairah, para pengusaha logistik atau pemilik kendaraan akan diuntungkan secara ekonomi,” papar Aan.

Sementara, penerapan Zero ODOL diprediksi akan membawa manfaat sosial dan infrastruktur yang masif, penurunan kecelakaan hingga 22,4% yang melibatkan angkutan logistik, serta potensi n penghematan infrastruktur mencapai Rp1,4-2,8 triliun per tahun.
Dengan demikian, dana tersebut dapat dialokasikan kembali untuk perbaikan ekosistem logistik. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan komitmen ini, Pemerintah telah menyiapkan Sembilan Rencana Aksi Nasional (RAN) yang komprehensif.
Baca Juga: Armada Diperbanyak! Pemkot Jambi Perpanjang Uji Coba Bus Listrik, Gratis Hingga Akhir 2025
Peta jalan ini berfokus pada integrasi data, penegakan hukum digital yang tanpa kompromi, harmonisasi regulasi, serta pemberian insentif dan disinsentif untuk mendorong kepatuhan badan usaha angkutan barang.
“Mari kita sukseskan Zero ODOL 2027. Dengan niat baik, kita bisa menyelamatkan korban lalu lintas karena satu nyawa terlalu banyak. Komitmen kita hari ini akan menyelamatkan ribuan nyawa di masa depan,” pungkas Aan.











