MobilKomersial.com — Selama periode tahun 2024 kemarin, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengklaim telah mencatatkan ekspor lebih dari 80.000 unit kendaraan komersial ke lebih dari 19 negara tujuan melalui pabrik di Karawang, Jawa Barat.
Salah satu negara tujuannya ialah Filipina yang dinilai merupakan negara yang mendominasi pemesanan terbanyak Isuzu Traga hingga saat ini.
Baca Juga: Ditengah Penurunan Pasar Otomotif, Market Share Isuzu Tumbuh 30,5 Persen Di Tahun 2024
Menurut Rian Erlangga, Division Head of Business Strategi PT IAMI, para masyarakat, khususnya para pengusaha di Filipina sangat mengapresiasi dan mengakui kualitas dari Isuzu Traga yang menjadi salah satu alasan tingginya ekspor Traga ke Negeri Lumbung Padi tersebut.
“Beberapa tahun terakhir Filipina terus mendominasi ekspor, lalu kita sempat riset ke sana dan ternyata mereka memang sangat suka dengan keandalannya,” ungkapnya saat ditemui MobilKomersial.com di Jakarta, Rabu (22/1/2025) kemarin.
Diketahui sebelumnya, Isuzu Traga sendiri merupakan kendaraan komersial jenis medium pikap hasil produksi anak bangsa alias hasil produksi Isuzu Indonesia yang sengaja dirancang agar sesuai dengan kebutuhan para pengusaha di Indonesia.
“Ini menjadi suatu kebanggaan, dimana Traga yang kami rancang dengan hasil riset kami agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kami produksi di pabrik kami di Karawang turut membantu mensukseskan bisnis di luar negeri,” sambungnya.
Baca Juga: Lewat Program ini, Isuzu Jawab Setiap Kebutuhan Industri Pertambangan Indonesia
Lebih lanjut, Rian Erlangga menjelaskan bahwa sebelum Traga yang lebih dikenal dengan Traviz di Filipina, Isuzu sudah lebih dulu mengekspor kendaraan legendarisnya yaitu Panther sebelum menghentikan produksinya dan memfokuskan diri ke segmen kendaraan komersial.
“Sebenarnya mereka (Warga Filipina) sudah melekat dengan salah satu produk legend kita (Panther) yang sebelumnya kita ekspor kesana, jadi begitu kita ekspor Traga, mereka masih memiliki kepercayaan terhadap kualitas produk-produk kami di Indonesia,” tegasnya.
Sebagai informasi, Isuzu Traga sendiri menjadi salah satu bukti upaya PT IAMI untuk mengisi segmen kendaraan niaga ringan jenis medium pikap yang diklaim memiliki keunggulan yang berbeda dari para kompetitor, namun tetap memenuhi kebutuhan konsumen.
Presiden Direktur PT IAMI, Yusak Kristian Solaeman juga membeberkan bahwa kunci kesuksesan Isuzu selama 50 tahun kehadirannya di Indonesia, dimana pihaknya selalu berupaya mengerti dan menjawab setiap kebutuhan pasar, dalam hal ini di segmen kendaraan komersial.
Baca Juga: Update Isuzu Soal Truk Listrik: Unit Kami Siap, Tinggal Tunggu Infrastrukturnya
“Salah satu kunci sukses kita selama 50 tahun ini, kita selalu terus berupaya melakukan riset untuk mengerti setiap kebutuhan pasar yang beragam. Salah satu buktinya lewat Traga yang lahir di Indonesia untuk Indonesia, bahkan untuk mancanegara,” ucapnya.
Hadir dengan beberapa tipe, Isuzu Traga dipercaya oleh masyarakat untuk mendukung bisnisnya karena mampu mengangkut banyak muatan dan memiliki sasis yang kuat sehingga diyakini juga turut membawa membawa keuntungan para pebisnis.
Secara keseluruhan, Isuzu Traga ini memiliki dimensi panjang 4.655 mm, lebar 1.750 mm, tinggi 2.250 mm serta memiliki berat kosong kendaraan sebesar 1.588 kg dan berat total kendaraan atau GVW sebesar 2.950 kg dan mampu mengangkut muatan lebih dari 3 ton.
Untuk urusan dapur pacu, Isuzu Traga menggendong mesin legendaris 4JA-CR, 4-silnder segaris berkapasitas 2.499 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 78 dk di putaran 3.500 rpm dan torsi sebesar 191 Nm di putaran 1.800 rpm.
Baca Juga: Optimalkan Teknologi Industri, Isuzu Raih Penghargaan INDI 4.0 Kategori Smart Factory
Mesin yang terkenal tangguh itu menggunakan teknologi mesin common rail yang dilengkapi VGT Turbo Intercooler, Exhaust Gas Recirculation (EGR) dan Diesel Oxidation Catalyst (DOC), sehingga mampu menghasilkan emisi gas buang berstandar Euro 4.
Dibekali dengan tangki bahan bakar sebesar 50 liter, Isuzu mengklaim bahwa konsumsi BBM Isuzu Traga ini rata-rata sebesar 13 km/liter sehingga sangat sesuai dengan karakter konsumen di Indonesia yang membutuhkan mobil niaga bertenaga, irit, dan tangguh.