MobilKomersial.com — Pada awal tahun 2024 ini, tepatnya pada periode Januari-Februari kemarin, pasar truk Indonesia tercatat telah mengalami penurunan penjualan jika dibandingkan dengan catatan penjualan truk pada tahun 2023 lalu dalam periode yang sama.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan truk secara wholesales pada periode Januari-Februari 2024 hanya terjual 9.926 unit yang turun sekitar 37% dibandingkatn tahun lalu yang mencapai 15.877 unit.
Baca Juga: DCVI Kerahkan Bengkel Siaga Bus dan Truk Mercedes-Benz 24 Jam di 12 Titik Jalur Mudik
Hal ini pun turut berdampak pada penjualan truk Mercedes-Benz, dimana pada periode Januari-Februari 2024 kemarin, hanya mampu menjual sebanyak 26 unit truk. Sementara pada periode yang sama di tahun 2023 lalu truk Mercedes Benz terjual sampai 2.025.
Kendati demikian, Naeem Hassim, President Director PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) selaku agen pemegang merek (APM) kendaraan niaga Mercedes-Benz Indonesia turut merespon bahwa pasar truk Nasional tahun ini memang terlihat menurun.
Menurutnya, penurunan pasar ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang membuat penjualan truk tahun ini alami kemerosotan mulai dari harga komoditas yang menurun yang turut mengkerek penurunan permintaan terhadap kebutuhan tambang dan konstruksi.
“Tantangan yang kami lihat di pasar adalah harga komoditas yang menurun, juga permintaan terhadap batu bara, konsutruksi pun menurun. Padahal salah satu segmen utama kami adalah konstruksi dan pertambangan,” ucapnya kepada MobilKomersial.com, Senin (1/4/2024) kemarin.
Baca Juga: Hino Sebut Siap Gunakan Teknologi Euro 5, Harga Truk dan Bus Naik
Meskipun demikian, Naeem mengatakan bahwa pihaknya telah optimis bahwa kondisi pasar truk di Indonesia saat ini akan kembali pulih sediakala bahkan meningkat lebih tinggi yang turut kembali memberi dampak baik bagi penjualan truk Mercedes-Benz di Indonesia.
Sebab, dirinya memaparkan bahwa perubahan regulasi dari pemerintah terkait RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) perusahaan pertambangan menjadi salah satu angin segar bagi penjualan truk, bukan hanya Mercedes-Benz tapi para produsen truk lainnya.
“Kami yakin dan saya juga mengerti pemerintah memperkenalkan regulasi terbaru terkait RKAB untuk banyak penambang kontrak, namun belum dibuka. Begitu itu dibuka, karena pemerintah mengubah regulasinya, saya percaya permintaan truk bakal kembali naik,” pungkasnya.
Baca Juga: Begini Canggihnya Fitur Fleetboard Bus dan Truk Mercedes-Benz Indonesia