MobilKomersial.com — Kerap menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan dan menjadi pelaku utama dari sejumlah kecelakaan lalu lintas, truk bermuatan lebih atau ODOL (Over Dimension Over Load) menjadi salah satu topik utama di industri transportasi logistik Indonesia.
Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengungkapkan bahwa sebelumnya Pemerintah akan memberlakukan penindakan terhadap sejumlah truk ODOL (Over Dimension Over Load) pada awal tahun 2023 ini.
Baca Juga: Demi Kenyamanan Pemudik, BPJT Sediakan Fasilitas Tambahan di Jalan Tol
Namun, rencana tersebut telah diundur hingga tahun 2024 mendatang yang diklaim disebabkan masih adanya sejumlah penolak dari berbagai pihak yang terlibat khususnya di sektor industri logistik yang menggunakan truk sebagai armada operasionalnya.
“Dari Aptrindo, sejak 2017 kita komitmen dengan pemerintah bahwa kita akan menjalankan zero ODOL. Tapi fakta di lapangan memang ini (truk ODOL) seperti benang kusut yang sulit diurai. Jadi kita harus mulai dari mana?,” ucap Tonny Wijaya, Ketua Kompartemen Riset dan Teknologi DPP Aptrindo dalam acara talkshow bersama Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) di Jakarta, Senin, (10/4/2023).
Tonny menilai bahwa penerapan zero ODOL ini harus dimulai dari hulunya terlebih dahulu, yaitu pemilik barang. Karena menurutnya, zero ODOL akan membuat sejumlah harga komoditas melonjak dan tentunya akan berdampak pada industri-industri lainnya.
Baca Juga: Kemenhub Sebut Truk ODOL Picu Kemacetan dan Kecelakaan Lalu Lintas
“Kalau ODOL ini mau diterapkan, kita harus balik ke hulunya dulu, dari pemilik barang. Bagaimana kita bisa menjalankan muatan sesuai dengan kapasitasnya, dan ternyata ada pertimbangan-pertimbangan cost logistik yang juga harus diperhitungkan,” jelas Tonny.
“Misal contoh barang permen. Kalau kita mau hitung harga permen ini naik, parameternya tidak hanya di satu produk kan, dia ada packaging-nya, ada juga gulanya, lalu ada pengiriman ke market-market tertentu. Itu kalau tidak salah ada 7 komponen yang akan naik juga, jadi inflasinya akan cenderung tinggi, sehingga mau nggak mau pemerintah juga kita mohon supaya mengurangi ego sektoral juga,” sambungnya.
artikel yang menarik untuk di baca,terimakasih banyak.kunjungi tel u