Mobilkomersial.com — Berbeda dengan kendaraan kecil atau kendaraan penumpang. Kendaraan komersial seperti halnya sebuah truk yang menjadi armada angkutan muatan berat tentunya memiliki sistem pengereman yang kompleks.
Dilansir dari PT Chakra Jawara pada Kamis (17/11/2022), secara garis besar, truk berkapasitas besar memiliki beragam jenis sistem pengereman mulai dari sistem rem hidrolik, air over hydraulic (AOH) dan sistem full air brake.
Baca Juga: Simak Nih, Tips Mengemudi Kendaraan Niaga Ala Isuzu, Bikin Hemat BBM
Meskipun ketiga jenis sistem rem truk ini memiliki kelebihannya masing-masing. Namun, semua itu kembali lagi kepada penggunaannya atau gaya berkendara yang tepat saat mengoperasikan sebuah truk.
Rem Hidrolik
Selain pada truk, sistem pengereman ini sering kali dijumpai pada kendaraan lain. Jenis rem ini memanfaatkan fluida, dalam hal ini minyak rem untuk mengoperasikan kampas rem pada cakram atau tromol.
Secara umum, jenis rem hidrolik digunakan pada jenis truk yang masuk dalam kategori truk tugas ringan atau light duty truck dengan berat GVW 5-10 ton. Kelebihan rem ini sendiri terletak pada mudahnya perawatannya.
Namun, bagi truk dengan muatan berat dan jarak tempuh jauh, jenis rem hidrolik justru memiliki kekurangan. Dimana jenis rem ini diklaim mudah panas sehingga dapat memicu rem blong. Oleh karena itu, beberapa truk dengan jenis rem hidrolik, selalu dilengkapi dengan brake booster.
Baca Juga: Belum Ada di Bengkel Resmi, Begini Cara Tambahan Merawat Kendaraan Diesel
Air Over Hydraulic (AOH)
Air Over Hydraulic (AOH) merupakan jenis rem kombinasi antara rem hidrolik dengan rem udara bertekanan yang diatur oleh sistem yang disebut pneumatic. Kelebihan rem jenis ini terletak pada kinerjanya yang lebih baik dibandingkan rem hidrolik.
Secara singkat, cara kerja sistem rem AOH adalah dengan mengoperasikan pedal rem yang bertugas membuka dan menutup katup udara bertekanan, serta mengatur aliran udara bertekanan dari tangki udara (air tangki).
Kemudian udara bertekanan tersebut mendorong fluida (minyak rem) yang kemudian menekan brake shoe ke tromol dan brake pads ke cakram. Sederhananya, yang mengatur sistem rem adalah sistem angin bertekanan tinggi, sedangkan pengereman tetaplah sistem hidrolik.
Bisa dibilang secara keamanan jenis rem AOH berada satu tingkat diatas jenis rem hidrolik. Namun, jenis rem ini tetap memiliki kekurangan, yakni jika sistem hidrolik mengalami kebocoran dapat menyebabkan rem blong.
Baca Juga: Simak Tips Menjaga Keawetan Ban Radial pada Kendaraan Niaga
Full Air Brake
Demi menyempurnakan keamanan pada truk, lahirlah jenis rem full air brake. Jenis rem ini sudah banyak ditemukan pada truk kategori tugas berat atau heavy duty truck dengan berat GVW lebih dari 24 ton.
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa kelebihan full air brake ini terletak pada keamanannya. Jika terjadi kebocoran pada sistem pengereman full air brake, maka secara otomatis rem akan mengunci untuk mengurangi resiko rem truk blong.
Selain itu, pedal rem pada truk yang menggunakan air brake hanya sebagai katup yang membuka tekanan udara untuk mendorong kampas rem. Bisa dibilang secara kekuatan, full air brake ini sangat kuat bila dibandingkan dengan jenis rem truk lainnya.
Kendati demikian, tak heran bila banyak rem jenis full air brake kerap digunakan pada truk-truk besar seperti truk jenis truk traktor head hingga dump truck yang dioperasikan di medan-medan ekstrim seperti di area pertambangan.
Baca Juga: Ini Pentingnya Siaga Perlengkapan Keselamatan Berkendara Mobil Komersial