Mobilkomersial.com — Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Indonesia berdampak pada semua sektor industri, terutama pada operasional perusahaan dimana hampir setengah dari biaya operasionalnya merupakan pengeluaran biaya BBM.
Hal ini juga merupakan dampak dari perkembangan ekonomi dunia yang tidak bisa dihindari yang seiring dengan isu menipisnya sumber daya fosil sebagai bahan baku utama BBM yang mayoritas di gunakan saat ini.
Baca Juga: Belum Ada di Bengkel Resmi, Begini Cara Tambahan Merawat Kendaraan Diesel
Menurut Beny Dwyanto, General Manager Technical Product Support PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), kenaikan harga BBM ini memiliki dampak yang sangat serius, terlebih terhadap bisnis transportasi yang menjadi salah satu roda perekonomian Indonesia.
“Kami mengerti ini merupakan isu yang sangat serius di mana roda perekonomian kita dipengaruhi oleh harga BBM, apalagi oleh para pelaku di industri yang melibatkan transportasi sebagai kegiatan operasionalnya,” ujarnya mengutip siaran resminya, Rabu (2/11/2022).
Oleh karena itu, sebagai agen pemegang merek (APM) Isuzu di Indonesia, IAMI turut memberikan edukasi terkait berkendara yang baik dan benar agar penggunaan BBM menjadi lebih hemat dan lebih efisien atau yang disebut dengan Eco Driving.
Setidaknya terdapat enam hal yang perlu diperhatikan pada gaya berkendara pengemudi agar tingkat konsumsi BBM khususnya jenis solar bisa lebih hemat dan efisien. Adapun hal yang perlu diperhatikan menurut IAMI, sebagai berikut.
1. Atur Kecepatan
Dalam menjaga kecepatan sebuah kendaraan, khususnya kendaraan Isuzu yang memiliki julukan sebagai ‘Rajanya Diesel’, angka kecepatan 80 kpj diklaim adalah kecepatan yang ideal, utamanya di jalan tol yang memungkinkan kecepatan tersebut.
Jika tingkat efisiensinya dikomparasikan, kecepatan 80 kpj yang dihasilkan kendaraan Isuzu ini diklaim dapat meningkatkan efisiensi sebesar 6,7 kpl, sedangkan dengan kecepatan 90 kpj setara dengan 6,1 kpl, dan 100 kpj setara dengan 5,4 kpl.
Baca Juga: Simak Tips Menjaga Keawetan Ban Radial pada Kendaraan Niaga
2. Jaga Putaran Mesin (Rpm)
Dalam hal menjaga putaran mesin atau yang disebut Rpm (Revolutions Per Minute) cenderung dengan dimana pengemudi melakukan injak pedal setengah dianggap bisa lebih menghemat solar dibanding injak hingga mentok.
Demikian halnya menjaga putaran di 1.000-2.000 rpm (zona hijau di spidometer) adalah kategori hemat, sedangkan 3.000 rpm ke atas (zona merah) yang berarti akan membuat konsumsi solar jauh lebih boros.
3. Maksimalkan Gigi Tinggi
Bagi pengendara yang telah memaksimalkan gigi tinggi (4,5, dan 6) disebut dapat membuat kendaraan lebih hemat dan efisien, terutama pada BBM jenis solar jika dibandingkan dengan cenderung di gigi 3 kebawah.
Pasalnya, dengan putaran mesin yang sama, daya laju mobil dapat menjadi lebih jauh. Bahkan, menurut catatan Isuzu, pengendara yang cenderung memanfaatkan gigi 6 bisa meraih tingkat efisiensi 10,6 kpl dibandingkan yang cenderung di gigi 4 yang hanya meraih 6,7 kpl.
Baca Juga: Memilih Blind Van yang Tepat Untuk Berniaga, Ini Keuntungannya
4. Jaga Kecepatan Konstan
Kecepatan yang konstan berarti sama dengan putaran mesin (rpm) yang juga konstan. Dengan ini, maka rpm tidak naik turun dan bisa menghasilkan efisiensi solar hingga 6,7 kpl. Namun, jika kecepatan tidak konstan, maka hasilnya bisa di 6,1 kpl atau bahkan 5,5 kpl.
5. Pengereman
Dalam berkendara, pengereman yang membuat terjadinya pengurangan kecepatan atau deselerasi juga berpengaruh pada efisiensi solar. Pasalnya, ketika kendaraan berakselerasi tiba-tiba, sama saja membuang solar karena daya tertahan dalam pengereman.
Triknya adalah menghindari pengereman secara tiba-tiba. Masalah tersebut tentu akan lebih efisien jika pengemudi sedari awal telah melakukan pelambatan kendaraan dengan menggunakan engine brake atau pengereman mesin,
Contohnya dalam 300 m menuju jarak yang ditentukan. Jika dibandingkan, melaju dan rem tiba-tiba bisa membuang 24,1 cc solar, sedangkan pelambatan dengan engine brake dalam 300 m menuju titik stop hanya menghabiskan 0,8 cc solar.
Baca Juga: Ini Pentingnya Siaga Perlengkapan Keselamatan Berkendara Mobil Komersial
6. Hindari Idling
Jika kendaraan melakukan idling stop atau kondisi mesin menyala tetapi kendaraan tidak bergerak seperti saat penurunan barang dalam jumlah kecil, sekadar urusan administrasi, dan lainnya, kondisi ini tentu akan membuat bahan bakar terbuang percuma.
Kendati demikian, kondisi seperti harus dihindari bagi pemilik kendaraan. Sebab, jika hal tersebut dilakukan secara sering, tentu efeknya akan berdampak dan berpengaruh pada total efisiensi BBM khususnya jenis solar.