MobilKomersial.com – Mungkin mayoritas anak zaman sekarang di Indonesia sudah sering sekali melihat truk dengan bentuk yang ‘pesek’ atau tidak memiliki moncong seperti truk Mercedes-Benz Axor yang juga diklaim sebagai salah satu truk mewah di Indonesia.
Namun, sebelum tenarnya truk Mercedes-Benz Axor. Pabrikan asal Jerman ini memiliki sejarah yang panjang dalam dunia transportasi Indonesia khususnya kendaraan komersial. Salah satunya adalah sosok truk L-Series yang sering dikenal dengan sebutan ‘Mercy Bagong’.
Baca Juga: Sideguard Assist Bikin Nyetir Truk Mercy Makin Aman
Disebut ‘Mercy Bagong’, karena truk ini memiliki bentuk yang bongsor dengan tampilan moncong yang membulat serta sepasang lampu utama yang diyakini mirip seperti tokoh wayang Bagong.
Di negeri asalnya, Jerman, truk ini disebut sebagai Kurz motorhaube (Short Bonnet) yang merupakan truk dengan layout konvensional atau mesin yang berada di depan kabin yang dikategorikan sebagai truk kelas menengah (Medium-Duty).
Selain tampilan depan yang khas, truk ini punya ciri-ciri dengan tiga bilah wiper dan sepasang sungut antena yang ditanam di bagian overfendernya. Sungut seperti antena ini, berfungsi untuk membantu pengemudi untuk melakukan estimasi jarak terutama saat truk masuk ke jalanan yang relatif kecil.
Kehadiran truk ini di Indonesia terjadi pada era 1970-an, bersamaan dengan didirikannya PT Star Motor sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sekaligus perakitan ‘three pointed star’ di Indonesia.
Baca Juga: Keunggulan Fitur Predictive Powertrain Control (PPC) Milik Mercedes-Benz Actros, Hemat BBM Hingga 5%
Sebenarnya truk ini mulai diperkenalkan di pasar dalam negeri Jerman sejak 1959, oleh berbagai hal, kehadirannnya terlambat belasan tahun sampai di tanah air.
PT Star Motor sebagai ATPM juga menjadi assembler kendaraan Mercedes-Benz di Indonesia, termasuk Mercy Bagong yang kemudian dirakit CKD di Indonesia. Setelah dirakit lokal, truk ini menjadi favorit oleh banyak juragan dan juga sopir di era 70-an hingga 80-an.
Truk ini menjadi favorit karena halus, bertenaga dan solarnya irit. Jauh berbeda dengan truk Amerika yang dikenal boros dan memakai mesin bensin. Bahkan truk kerap menjadi kendaraan darurat seperti Pemadam Kebakaran (Damkar) hingga truk militer Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mercedes benz L Series dilengkapi dengan mesin diesel direct Injection OM352, berkonfigurasi 6 silinder segaris berkapasitas 5.700 cc yang diklaim mampu mengeluarkan tenaga sebesar 126 dk di putaran 2.800 rpm, dan torsi maksimal mencapai 375 Nm pada putaran 1.500 rpm.
Baca Juga: Pakai Sasis Mercedes-Benz, Begini Mewahnya Motorhome Pertamina Mandalika SAG Team
Meski jika dilihat data tenaga dan torsinya memang terlihat kecil, namun di atas aspal sudah terbukti keperkasaannya. Insinyur Mercedez-Benz sangat piawai meracik rasio transmisi yang tepat, sehingga truk ini kuat digunakan untuk beban-beban yang sangat berat.
Mercy Bagong di Indonesia pertama hadir melalui tipe L 328 (heavy class), yang meluncur di Jerman pada 1961. Mercy L 328 ini pada 1963 namanya diubah menjadi L 911.
Adapun Mercy Bagong yang beredar di indonesia kebanyakan adalah tipe 1113/1313. Truk ini memiliki kapasitas muatan 7,5 ton, 15 ton,19 ton, dan 21 ton. Tentunya di Indonesia klasifikasi tonase tidak berlaku, karena rata-rata truknya dimuati barang sampai melebihi kapasitas standarnya.
Hal ini cukup memungkinkan karena pihak Mercedes-Benz juga merancang sasis truk L-Series ini begitu lentur lagi kuat. Bahkan dalam pengetesannya, truk ini disiapkan simulasi medan yang membuat sasisnya seperti dipelintir.
Sasisnya yang lentur membuat Mercy Bagong bisa mendapatkan traksi ban lebih baik. Kelebihan lainnya yaitu juga ikut berfungsi dalam meredam getaran jalan. Untuk pemakaian jangka panjang, sasisnya ini juga terbukti awet dan kuat, serta tidak mudah bengkok jika terjadi kecelakaan.
Bicara soal desain, L-Series dengan short-nosed ini dipilih karena membuat radius putar truk lebih pendek ketimbang truk long-nosed. Hawa panas dan suara mesin diesel jadi kurang dirasakan pengemudi dan membuat proses perawatan mesin menjadi lebih mudah. Kabin truk juga cukup nyaman karena sudah dilengkapi per di bawah kabinnya.