Mobilkomersial.com — Pada 10 Juni 2022 lalu, Suzuki All New Ertiga Hybrid telah resmi meluncur dan menjadi mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) yang diklaim sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Bahkan, setelah 2 bulan mengaspal, mobil ini mendapatkan banyak respons positif dari masyarakat.
All New Ertiga Hybrid ini dibenamkan sebuah teknologi bernama Suzuki Smart Hybrid yang memiliki dua komponen utama, yaitu ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai lithium-ion yang dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar.
Baca Juga: Begini Anjuran Suzuki Soal Merawat Baterai pada All New Ertiga Hybrid
Dalam kondisi banyak stop and go, ISG dan baterai lithium-ion ini mampu meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar. Namun, baterai lithium-ion tentu memiliki masa pakai, salah satunya tergantung pada seberapa besar beban kerjanya.
Untuk menjaga kinerjanya agar tetap prima, kedua komponen tersebut tentu harus selalu diperhatikan kondisinya, terutama baterai lithium-ion. .Jika baterai lithium-ion sudah habis masa pakainya, maka pemilik kendaraan berkewajiban mengembalikan baterai lithium-ion tersebut.
Hal inilah menjadi inisiasi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang mengumumkan bahwa baterai lithium-ion yang sudah tidak terpakai tersebut akan dikelola dan didaur ulang oleh perusahaan rekanan Suzuki yang bergerak di bidang pengolahan limbah B3.
Hal ini pun juga dilakukan oleh Suzuki sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam mendukung dan menciptakan tata kelola limbah industri yang bertanggung jawab dan berorientasi pada lingkungan dan juga regulasi pemerintah.
Baca Juga: Bedah Suzuki All-New Ertiga Hybrid, Canggih Namun Terjangkau
Regulasi itu tertulis pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingungan Hidup dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021.
Adhi Prasojo, 4W Technical Service Section Head PT SIS mengatakan bahwa untuk bertanggung jawab dan berorientasi pada lingkungan dan juga regulasi pemerintah, Suzuki akan terus memberikan edukasi mengenai hal tersebut dan mendampingi konsumen setiap saat.
“Karena teknologi ini tergolong baru, mungkin ada beberapa konsumen yang belum mengetahui bagaimana menjaga kondisi battery lithium ion agar tetap prima dan berfungsi secara maksimal,” ujar dalam keterangannya, baru-baru ini.
Dalam proses pengelolaan baterai lithium-ion yang sudah tidak terpakai khususnya pada All New Ertiga Hybrid, bengkel resmi Suzuki yang menerima baterai dari konsumen akan mengirimkan baterai tersebut ke PT SIS.
Baca Juga: Tak Cuma Irit, Ringannya Biaya Perawatan City Car Jadi Magnet Para Konsumen
Kemudian PT SIS akan mengirimkan baterai lithium-ion ke lokasi penampungan, peleburan, dan pemanfaatan limbah oleh pihak ketiga sebagai badan usaha yang sudah memiliki izin resmi dalam penanganan limbah B3.
Untuk menjaga kinerja kendaraan agar tetap optimal, Suzuki juga turut memberikan layanan purna jual berupa masa garansi yang panjang, yaitu selama 5 tahun atau jika sudah menempuh jarak 100.000 km.
Masa garansi yang panjang ini khusus untuk baterai lithium-ion dan ISG (Integrated Starter Generator). Namun demikian, konsumen diharapkan tetap memperhatikan kondisinya dengan melakukan perawatan di bengkel resmi Suzuki terdekat.
“Untuk mendukung komitmen Suzuki dalam menciptakan tata kelola limbah yang bertanggung jawab, kami mengimbau kepada seluruh pemilik All New Ertiga Hybrid untuk mengganti baterai lithium-ion yang sudah tidak terpakai di diler atau bengkel resmi Suzuki terdekat,” tutup Adhi.