Mobilkomersial.com — Sejalan dengan berkembanganya era berkelanjutan, tim reli KH-7 Epsilon resmi memperkenalkan truk MAN 6×6 yang akan ditenagai dengan kombinasi mesin diesel dan hidrogen sebagai armada truk balap baru mereka dalam ajang reli Dakar 2023 kategori truk di Arab Saudi.
Hal ini merupakan salah satu bentuk ambisi mereka dalam mendorong lebih cepat transisi pengurangan emisi karbon yang telah terbangun sejak lama. Namun kali ini mereka melangkah lebih jauh dan akan bersaing pada Dakar 2023 dengan truk bertenaga hidrogen.
Baca Juga: Dakar 2023 di Arab Saudi, Tim Tatra Buggyra Racing Kembali Dinahkodai Pembalap Senior
Sebelumnya, di edisi reli Dakar 2022 lalu, tim asal Spanyol ini telah mengambil langkah yang jelas menuju keberlanjutan dengan bertaruh pada penggunaan bahan bakar HVO (solar sintetik yang terbuat dari minyak daur ulang) yang dikombinasikan dengan tenaga gas cair (LPG).
Menurut pembalap tim KH-7 Epsilon, Jordi Juvanteny, penggunaan sistem tenaga hidrogen dalam ajang reli terganas ini menjadi salah satu cara tim sekaligus menunjukkan kehebatannya dalam membangun inovasi baru demi masa depan berkelanjutan.
“Ini adalah proyek kedua kami. Tahun lalu kami menggunakan bahan bakar ramah lingkungan (HVO-LPG), namun, tahun 2023, kami mengganti LPG dengan hidrogen yang benar-benar bersih dan tidak meninggalkan jejak di atmosfer,” ucapnya mengutip Soymotor pada Sabtu (3/12/2022).
Bahkan, dengan ambisinya menuju era masa depan, Jordi mengaku bahwa dirinya bersama tim KH-7 Epsilon akan terus meenghadirkan inovasi-inovasi terbaru seperti rencananya akan menjadikan hidrogen sebagai bakar utamanya di 2024 mendatang.
Baca Juga: Tim Kamaz Master Absen Di Reli Dakar 2023
“Di tim KH-7 Epsilon, kami sudah membayangkan langkah selanjutnya dalam ‘petualangan’ ini. Jika truk diesel-hidrogen di 2023 ini berakhir dengan hasil memuaskan, kami bermaksud untuk mengubah hidrogen menjadi bahan bakar utama untuk edisi 2024,” ungkapnya.
Nantinya, truk MAN 6×6 yang menjadi armada balapnya akan disokong dengan dua buah tangki hidrogen berkapasitas 420 liter yang akan terisi ulang di setiap etape (stage/tahap) serta membantu mesin diesel 6-silinder-nya untuk menghasilkan daya output lebih dari 800 dk.
Tentu tak sendirian, Jordi Juvanteny akan memacu truk diesel-hidrogen tersebut bersama rekan-rekan timnya seperti José Luis Criado dan Jordi Ballbé yang telah lebih dari 30 tahun berpartisipasi dalam reli terberat di dunia.
Tahun lalu, inovasi truk bertenaga hidrogen telah diimplementasikan oleh pabrikan asal Perancis, Gaussin dimana prototipe truk balapnya sukses melewat garis finish pada reli Dakar 2022 yang memiliki total jarak hingga 8.375 km dengan etape khusus sepanjang 4.258 km.
Baca Juga: Seri Dakar 2023 Akan Punya Rute Lebih Berat dan Jarak Terjauh
Reli Dakar 2023 akan berlangsung pada 31 Desember 2022 hingga 15 Januari 2023 di Arab Saudi, Edisi reli ini akan memiliki rute yang lebih panjang, dan trek yang lebih berat serta menjadi kompetisi reli dengan jarak terjauh sejak 2014.