Jakarta, MobilKomersial.com – Pada 9 September 1970, G.T. Soerbakti mendirikan CV Lorena yang diambil dari nama anak pertamanya, yaitu Eka Sari Lorena Soerbakti. Meskipun sudah didirikan sejak 1970, Perusahaan Otobus (PO) ini baru resmi beroperasi pada 1973.
Lorena mengawali sejarahnya dengan melayani trayek pendek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Bogor – Jakarta via Cibinong, dengan mengandalkan dua armada bus Mercedes-Benz OF 1113.
Dalam perkembangannya, Lorena terus menambah jumlah armada dan rute perjalanannya secara bertahap. Pada 1975, Lorena membuka trayek Jakarta – Bandung via Puncak.
Lorena juga melakukan lompatan besar dengan menghadirkan rute AKAP jarak jauh pada 1984. Diawali dengan rute Jakarta – Surabaya, Lorena kemudian melakukan invasi ke kota-kota lain di Pulau Jawa pada tahun yang sama.
Pencapaian tersebut juga mengawali era baru layanan Lorena karena armadanya kemudian telah dilengkapi fasilitas seperti AC, kursi yang bisa disandarkan (reclining seat), toilet, fasilitas hiburan audio video, area khusus merokok (smoking area), makanan utama, serta makanan ringan (snack).
Seiring bisnis yang terus berkembang, Lorena terus merancang strategi untuk memaksimalkan kegiatan operasionalnya. Pada 1989, Lorena mengakuisisi PO Raseko.
Operator bus tersebut kemudian diluncurkan ulang dengan nama PT Ryanta Mitra Karina, atau yang biasa dikenal sebagai PO Karina, di tahun yang sama. Unit bisnis ini bergerak pada layanan bus AKAP tujuan Jakarta, Surabaya, Malang, Madura, dan Denpasar.
Pada 2002, CV Lorena berubah menjadi PT Eka Sari Lorena Transport untuk meningkatkan kualitas perusahaan menjadi lebih profesional.
Upaya untuk senantiasa memperbaiki kualitas pada akhirnya membuahkan sertifikat ISO 9001:2000 pada 2003, yang berarti Lorena telah berhasil memenuhi standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Pencapaian ini menjadikan Lorena sebagai perusahaan transportasi darat pertama yang memperoleh sertifikat ISO 9001:2000.
Kini, perusahaan yang bermarkas di Jl. K.H. Hasyim Ashari Dalam No. 15 C.2, Gambir, Jakarta Pusat ini telah menjangkau lebih dari 60 kota di Jawa, Bali, dan Sumatra.
Untuk memaksimalkan pelayanannya, Lorena menyediakan armada bus dengan pilihan kelas eksekutif, VIP, dan bisnis. Bus kelas eksekutif hanya melayani trayek Jawa bagian timur dan Bali.
Selain memiliki kapasitas 32 kursi dengan format 2 – 2 dan kursi yang dapat disandarkan (reclining seat), setiap penumpang juga bisa menikmati perjalanan dengan nyaman berkat adanya fasilitas AC, fasilitas hiburan audio video, toilet, smoking area, bantal, dan selimut.
Sementara itu, bus kelas VIP hadir melayani trayek Sumatra dan Jawa bagian selatan. Kelas ini memiliki kapasitas 40 kursi dengan format 2 – 2 dan kursi yang dapat disandarkan (reclining seat). Fasilitas lain yang ditawarkan adalah AC, fasilitas hiburan audio video, toilet, smoking area, bantal, dan selimut.
Terakhir, Lorena juga menyediakan layanan bus kelas bisnis dengan kapasitas 53 kursi dengan format 2 – 3 dan kursi yang dapat disandarkan (reclining seat). Setiap penumpang juga berhak mendapatkan fasilitas seperti AC, fasilitas hiburan audio video, dan toilet.
Tidak hanya dari sisi armada, Lorena juga selalu mengutamakan kepuasan penumpang dengan menjamin bahwa setiap pelayanannya berkualitas tinggi. Setiap kru Lorena dituntut melayani penumpang sesuai moto PT Eka Sari Lorena Transport, yaitu sabar, sopan, dan senyum.
Berkat kualitas pelayanannya, Lorena sukses mengumpulkan sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga pemerintahan maupun internasional.
Beberapa penghargaan yang telah berhasil diraih Lorena adalah Penghargaan Manajemen Transportasi Darat & Depo Terbaik di DKI Jakarta dari Departemen Perhubungan RI, Golden Asia Award for Excellence 2002 di Hong Kong, International Transportation Award 2002 di Belgia, hingga penghargaan prestasi seumur hidup (lifetime achievement) di bidang angkutan jalan dari Menteri Perhubungan Republik Indonesia pada 2011.
Selain itu, kepiawaiannya dalam bidang layanan transportasi darat juga berhasil membuat Lorena memenangkan tender dua koridor TransJakarta pada 2007 dan tiga rute tender operator bus pengumpan (feeder) TransJakarta pada 2011.