MobilKomersial.com – Jawa Tengah memang menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak perusahaan otobus (PO) kawakan. Sebut saja salah satunya PO Rajawali. Bus yang identik dengan livery burung rajawali ini adalah salah satu po tertua di Jawa Tengah yang masih eksis hingga sekarang.
Sejarahnya, pada tahun 1954 orang tua dari George merintis usahanya dengan mengoperasikan dua unit bus pariwisata dengan memberi nama “ A T G “. Tahun 1956 PO. A T G mulai mendapat trayek regular Solo-Ampel dan Solo-Madiun dengan mengusung nama baru PO Salam. Tiga tahun berjalan, pada tahun 1959 berubah nama menjadi PO. Rajawali.
Bersumber dari Jalurbus (blog), PO.Rajawali melayani trayek Solo-Jogja, Solo-Jogja-Magelang dan Solo–Semarang. tetapi sejak 1979 persaingan bis BUMEL menggila, dengan selisih satu bus dengan bus didepannya dengan waktu selang dua menit bus menjadi saling kejar-kejaran. Biaya operasional dan biaya perawatan tambah mengila ambil contoh saja kampas rem hanya tahan 2 minggu sedangkan setoran semakin tidak mencapai target, ditambah dengan trend orang mulai menggunakan PATAS AC, maka bis BUMEL pun ditarik secara bertahap.
PO. Rajawali resmi konsentrasi ke bus Patas AC Solo-Semarang tahun 1992 dengan menawarkan konsep PATAS, dengan armada bis yang bersih dan terawat membuat PO.Rajawali menjadi bus yang berbeda dari Patas yang lain, yang kemudian banyak PO lain yang mengikuti konsep ini.
Pada tahun 1981 PO Rajawali mulai merambah bus malam dengan trayek Bandung-Semarang-Solo yang kemudian membuka juga trayek Solo-Jogja-Semarang–Solo. Bus malam Rajawali makin berkembang, sehingga dirasakan penambahan armada dan Trayek Solo-Semarang-Bandung tapi khusus melayani penumpang yang naik dari Semarang.
Di saat PO lain banyak yang hengkang dari Bandung seperti PO Apollo dan PO Muncul, justru PO Rajawali semakin kokoh sebagai ikon bus malam, bahkan tahun 1990-1994 menjadi masa jayanya bus malam Rajawali, dimana kita bisa melihat dari jumlah armada bus yang terus bertambah dan trayek yang beragam.