MobilKomersial.com — Sebagai salah satu produsen aftermarket berkualitas di Asia, PT Welthy Indah Perkasa (Wealthy Group) kembali menyelenggarakan event customer gathering di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pada sabtu (22/7/2023).
Dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari para pecinta otomotif baik dari pemilik bengkel hingga para komunitas, event tahunan ini merupakan salah satu komitmen Wealthy untuk terus menyebarkan wawasan terkait merawat kendaraan yang tepat dan benar.
Baca Juga: Pelumas Wealthy Ultimax Punya Formulasi Canggih, Bikin Performa Mesin Tetap Optimal
“Selama 16 tahun, Wealthy telah berkomitmen untuk terus menjadi solusi kebutuhan para konsumen serta mendorong industri otomotif Tanah Air yang lebih profesional,” ucap Arief Hidayat, CEO & Founder Wealthy Group kepada MobilKomersial.com, Sabtu (22/7/2023).
Dalam event kali ini, Wealthy mengambil tema bertajuk ‘How Crucial API is ?’, dimana saat ini pemilik kendaraan harus mengetahui dan memahamu seberapa pentingnya kode oli yang betuliskan API (American Petroleum Institute).
“Seberapa pentingnya API untuk pelumas, karena sampai hari ini saya melihat API yang ada di pasar itu tidak menunjukkan perkembangan yang seharusnya digunakan di Negara kita ini. Jadi, saya coba untuk mengajak seberapa tahunya mengerti tentang API,” ujarnya.
API sendiri telah didirikan pada 12 Maret 1919 yang pada awalnya unruk mengontrol industri minyak dan gas, dalam hal produksi dan distribusi. Namun akhirnya pada tahun 1992 keluar yang namanya The International Lubricant Standardization and Approval Committee (ILSAC).
Baca Juga: Penggunaan Oli 0W-16 dan 0W-20 Ternyata Baik Bagi Mobil
Namun, pada tahun 1930, API resmi digunakan untuk pengaturan standar oli mesin kendaraan yang dimulai dengan kode SA untuk mesin petrol dan kode CA untuk mesin diesel pada tahun 1940 dan terus berkembang hingga saat ini dengan kode SP dan CK-4.
“Kalau di market Indonesia, lebih dikenal API, SN, SL, tetapi mungkin baru sedikit yang dengar standar ILSAC. Ini adalah International Lubricants Standardization and Approval Committee, ini merupakan peraturan untuk mobil-mobil di Amerika dan Jepang,” ujarnya.
Arief membeberkan bahwa saat ini, tepatnya di industri otomotif Indonesia, banyak konsumen yang masih menggunakan oli berstandar API SN yang sejatinya merupakan standar kendaraan diatas 2011 alias telah digunakan sejak 12 tahun lalu.
“Kalau kita lihat API yang ada sekarang, SN masih banyak yang beredar diluar sana, kita harus ganti karena saati ini kita berbicara teknologi kendaraan yang semakin berkembang pesat bukan hanya sekedaran penggunaan SN,” papar Arief.
Baca Juga: Cara Jitu Agar Mesin Turbo Tetap Awet dan Irit BBM
Kendati demikian, Arief memamaparkan bahwa pelumas yang sudah berstandar API SP memiliki beragam manfaat bagi kendaraan, mulai dari tidak meyebabkan sludge, melindungi mesin dari keausan, fuel efficiency hingga mampu mengatasi pembentukan karbon deposite.
“Kalau kita menggunakan pelumas kita harus menggunakan yang tepat, bukan hanya sekadar tahan lama. Harusnya kita bicara soal efisiensi, masalah kehausan dan kemungkinan terjadi lumpur pada pelumas,” tuturnya.