MobilKomersial.com — Perusahaan Umum (Perum) DAMRI kini berperan lebih dari sekadar penyedia transportasi umum di Bali.
Melalui layanan bus yang terjangkau, Damri tidak hanya memudahkan mobilitas, tetapi juga menjadi jembatan penghubung bagi wisatawan yang ingin menyelami kekayaan budaya dan tradisi lokal, termasuk destinasi “wisata horor” yang unik.
Dengan tarif yang sangat terjangkau mulai dari Rp 5.000,- untuk umum dan Rp 2.500,- untuk pelajar, DAMRI membuka akses ke desa-desa adat yang sebelumnya mungkin sulit dijangkau.
Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan, Tarif Khusus Transjakarta Hanya Rp80
Salah satu rute andalannya adalah Trunyan – Kedisan – Bayung Gede – Tenten, yang mengantarkan wisatawan langsung ke jantung tradisi unik Bali.
Di Desa Trunyan, misalnya, wisatawan dapat menyaksikan pemakaman terbuka yang menjadi daya tarik utama dan mempelajari langsung ritual khas Bali yang jarang ditemui.
Head of Corporate Communication DAMRI, Atikah Abdullah, menjelaskan bahwa layanan ini merupakan kesempatan bagi DAMRI untuk mendukung sektor pariwisata yang unik di Bali.
“Layanan ini menghubungkan masyarakat untuk mendapatkan pengalaman wisata di antara keindahan pantai dan kekayaan budayanya,” ujar Atikah, mengutip keterangannya, Selasa (12/8/2025).

Data dari tahun 2024 menunjukkan respons positif dari masyarakat. Lebih dari 30.000 pelanggan telah menggunakan rute ini, baik dari kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dampak Positif bagi Ekonomi Lokal
Hal ini membuktikan tingginya minat terhadap pariwisata berbasis budaya dan tradisi. Lebih dari sekadar mempromosikan budaya, kehadiran layanan DAMRI juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah.
Peningkatan jumlah wisatawan yang lebih mudah datang ke desa-desa adat mendorong pertumbuhan usaha lokal. Jasa pemandu wisata, penginapan, warung kuliner, hingga toko oleh-oleh kini semakin ramai dikunjungi.
Baca Juga: Damri Hadirkan Rute Depok-Lampung via Ciputat, Tarif Rp 340 Ribu
“Arus kunjungan yang lebih besar membuka peluang kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat ekonomi pariwisata berbasis komunitas,” tambah Atikah.
Dengan demikian, DAMRI tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi dan penjaga kelestarian budaya Bali.
Layanan bus ini memastikan warisan budaya Bali terus lestari, dinikmati oleh generasi mendatang, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.