MobilKomersial.com — Masuknya truk dari Tiongkok yang masif membuat penjualan kendaraan niaga Tanah Air mengalami gangguan hingga sampai mengalami penurunan penjualan terutama untuk sektor mining atau petambangan.
Sales Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Susilo Darmawan mengungkapkan dengan masuknya truk China ke Indonesia, pihaknya optimis dengan penjualan karena adanya layanan purna jual yang unggul.
“Kita punya kekuatan di layanan after sales dan total support sehingga konsumen terus kita layani hingga unit tersebut beroperasi,” kata Susilo saat ditemui di GIIAS 2025 beberapa waktu lalu.
Baca juga: Revolusi Digital Hino di Industri Transportasi, Kelola Armada Cukup dari Genggaman!

Menurut Susilo, masuknya truk-truk China ini, pihaknya juga tidak melayangkan protes kepada pemerintah karena di Indonesia sendiri memiliki asosiasi yang menaungi industri otomotif seperti Gaikindo.
“Kita melalui jalur sana aja (Gaikindo), kita tidak bisa protes dan yang kita sampaikan hanya faktanya saja, yang mengkaji adalah mereka. dan sekali lagi saya bilang kita tidak bisa protes,” ujarnya.
Baca juga: Dirancang Selama Satu Tahun, Hino Jawab Permintaan Konsumen Hadirkan Truk 300 Series 136 MDLR

Lebih Lanjut Susilo mengungkapkan bahwa jika terus menerus keadannya seperti ini, yang terjadi adalah terganggunya investasi, yang seharusnya kapasitas produksi bisa lebih kini yang terpakai hanya 25%.
“Dan kalau terjadi lebih lanjut lagi tingkat pengangguran akan naik, kalau di pabrik kuantitas produksi diturunin masa terus karyawannya masih ada, padahal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) kita dari 37 produk 31-nya sudah full produksi dalam negeri,” ungkapnya.
Baca juga: Primajasa Tambah 100 Unit Bus Baru, Gunakan Sasis Hino RM 280 ABS dan RK 280 ABS