MobilKomersial.com — Sebagai bagian dari strategi penguatan industri otomotif nasional, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mendapat kepercayaan dari Suzuki Motor Corporation (SMC) Japan untuk memproduksi model SUV terbaru, Suzuki Fronx, secara lokal di Indonesia.
Proses manufaktur berlangsung di fasilitas pabrik Suzuki Cikarang, Jawa Barat, yang telah memenuhi standar Global Suzuki dan didukung oleh kolaborasi erat dengan berbagai pelaku industri lokal.
Baca Juga: Diproduksi Di Cikarang, Suzuki Fronx Resmi Mengaspal, Dibanderol Mulai Rp 259 Juta
Diketahui, selama lebih dari 50 tahun eksistensinya di Tanah Air, Suzuki Indonesia telah memproduksi lebih dari 3,2 juta kendaraan roda empat, lebih dari 11,8 juta kendaraan roda dua, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.

Kegiatan ini mencerminkan keterlibatan Suzuki dalam ekosistem industri otomotif dari hulu ke hilir yang turut memperkuat komitmen Suzuki dalam alih pengetahuan, peningkatan kompetensi tenaga kerja, dan pertumbuhan sektor industri nasional secara berkelanjutan.
“Suzuki Fronx. Ini bukan sekedar mobil baru, ini adalah babak baru bagi Suzuki di Indonesia,” ungkap Minoru Amano, President Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) & PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) kepada MobilKomersial.com, Rabu (28/5/2025).
“Selama lebih dari 50 tahun, Suzuki tumbuh dan berkembang bersama bangsa ini, menjadi bagian dari mobilitas keluarga Indonesia, mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Indonesia selalu menjadi bagian penting bagi Suzuki Global dalam pengembangan teknologi,” sambungnya.

Status Suzuki Fronx sebagai mobil yang diproduksi di Indonesia juga menegaskan keberadaannya turut mendukung penggunaan komponen lokal. Terhitung sejak awal pembuatannya, Suzuki Fronx telah mengandung lokalisasi konten tergolong tinggi.
Peran penting dari Suzuki Fronx ini diproyeksikan dapat ikut memperkuat ekosistem industri. Ratusan perusahaan berperan sebagai penyedia bahan baku, komponen pendukung, hingga aktivitas penunjang jalannya proses produksi di pabrik.
Baca Juga: Mengupas Spesifikasi Mesin Suzuki Fronx, Ternyata Punya Varian Turbo?
Melalui upaya lokalisasi tersebut, Suzuki juga telah berhasil mendaftarkan Fronx serta lolos persyaratan sebagai salah satu peserta regulasi Kendaraan Rendah Emisi, atau yang biasa dikenal dengan aturan Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Sebagai merek yang merealisasikan keberlanjutan lingkungan, Suzuki menerapkan beberapa metode. Salah satunya dengan platform ‘Heartect’ yang dipakai oleh Suzuki Fronx. Dalam pembuatan platform tersebut, dibutuhkan material berjenis Hi-tensile Steel.

Utilisasi bahan baku Hi-tensile Steel sangat menguntungkan dalam tahap Pressing dan Welding, karena dapat dibentuk sesuai kebutuhan tanpa memerlukan jumlah lebih banyak serta bisa mengurangi perlunya titik sambungan.
Alhasil, pemakaian listrik yang diperlukan ketika proses produksi dapat dikurangi, sehingga konsumsi energi lebih efisien. Secara produk, mobil ber platform ‘Heartect’ seperti Suzuki Fronx yang memiliki bobot lebih ringan namun tetap kuat.
Berkurangnya bobot keseluruhan tersebut dinilai akan memberikan pengaruh cukup besar bagi mesin untuk menggerakkan kendaraan secara lebih mudah, sehingga dapat menyumbang penghematan konsumsi bahan bakar.

“Dengan memproduksinya di Suzuki Cikarang Plant, kami ingin membuktikan kualitas sekaligus menjamin layanan jangka panjang kepada konsumen,” tutur Shodiq Wicaksono, Managing Director PT SIM dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Begini Filosofi Desain Eksterior Suzuki Fronx Yang Meluncur Di Indonesia
Dalam produksinya, Suzuki melibatkan lebih dari 200 perusahaan lokal dalam penyediaan komponen produksi hingga mengikutsertakan industri UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) sebagai penyedia aktivitas penunjang non-produksi.
“Dalam menjalankan aktivitas produksi, kami didukung oleh sekitar 873 vendors atau suppliers baik untuk memenuhi kebutuhan komponen maupun non komponen. Dimana di dalamnya 443 vendors, atau lebih dari 50% adalah PMDN, termasuk 277 UMKM,” pungkasnya.