MobilKomersial.com — Seiring dengan pesatnya pertumbuhan sektor tambang, Pemerintah Indonesia telah meminta para pelaku industri otomotif untuk memproduksi truk tambang dengan spesifikasi yang sesuai pada kondisi pertambangan di Indonesia.
Menteri Perindustrian RI (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong para produsen kendaraan niaga untuk segera merakit kendaraan tambang secara lokal di Indonesia.
Baca Juga: Gaikindo Ungkap Tantangan Industri Kendaraan Komersial di Indonesia
“Kebutuhan sumber daya alam yang diperoleh dari sektor pertambangan cukup besar, sehingga kami menilai bahwa alat yang digunakan harus sesuai dan diusahakan juga buatan dalam negeri,” ucapnya di Jakarta, Senin (12/2/2024).
Menperin menambahkan bahwa para pelaku industri bisa memulai hal tersebut dengan setidaknya membuat rincian perakitan (assembly) atau skema completely knocked down (CKD) untuk mendapatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Kami mendorong industri dalam negeri untuk segera menyiapkan produk truk-truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang. Kami meminta mereka paling tidak bikin assembly line dulu, setidaknya ada nilai TKDN-nya,” tuturnya.
Kendati demikian, dirinya mengungkapkan bahwa alasan pihaknya mendorong produksi truk tambang secara lokal dan memiliki spesifikasi yang mumpuni, dikarenakan sektor tersebut terus mengalami pertumbuhan positif setiap tahunnya.
Baca Juga: Isuzu Beberkan Masa Depan Truk di Indonesia, Truk Listrik Masih Terus Dikaji
Dengan melakukan perakitan lokal, sektor pertambangan bisa memberikan kontribusi cukup tinggi bagi nilai TKDN. Karena kebutuhan yang sudah disampaikan besar sekali. Batu bara tumbuh, komoditas lain di mineral pun juga tumbuh,” jelas Agus.
Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor kendaraan berkode HS 87042369 (kode untuk kendaraan pengangkutan barang lebih dari 24 ton) telah tembus di angka 113,07 juta dolar AS atau setara Rp1,77 triliun.
Sebagai informasi, angka impor tersebut merupakan nilai nominal barang yang didatangkan dari China melalui sejumlah ‘pintu masuk’ mulai dari pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah, Pelabuhan Weda dan Pulau Obi, Maluku.
Atas tingginya angka importir truk China inilah yang dirasya kurang tepat, terlebih kehadiran sejumlah merek truk China ini bertepatan pada kondisi pasar kendaraan komersial domestik Indonesia yang sedang melemah di sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Gaikindo Harap GIICOMVEC 2024 Tingkatkan Potensi Ekspor Kendaraan Indonesia
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sendiri, penjualan segmen kendaraan komersial mencapai 27-28% dari total pengiriman kendaraan sebanyak 1.005.802 unit secara wholesales atau dari pabrik ke diler di tahun 2023.
“Tahun lalu, kontribusi segmen kendaraan niaga itu sekitar 27% sampai 28%. Jadi, kami harap segmen ini bisa tumbuh di tahun ini (2024), setidaknya mudah-mudahan bisa naik ke 30%,” ucap Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, Rabu (7/2/2024).