MobilKomersial.com — Empat produsen otomotif raksasa di dunia yang terdiri dari Daimler Truck, Toyota, Fuso dan Hino diumumkan akan berkolaborasi untuk mencapai netralitas karbon dan memperkuat bisnis kendaraan komersial dalam skala global.
Salah satu tujuan kolaborasi ini untuk mempromosikan penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan meningkatkan nilai mobilitas dalam sistem sosial dunia dengan mengembangkan teknologi CASE (Connected/Autonomous & Automated/Shared/Electric).
Baca Juga: Generasi Baru Fuso eCanter Resmi Masuk Pasar Australia, Siap Dijual Akhir Tahun 2023
Dalam kemitraannya, Fuso dan Hino akan bersinergi dengan pijakan yang setara dan berkolaborasi di bidang pengembangan, pengadaan, dan produksi kendaraan komersial dengan membangun pabrikan kendaraan komersial Jepang yang berdaya saing global.
Fuso dan Hino akan menciptakan sinergi dan meningkatkan daya saing pabrikan truk Jepang, membantu memperkuat fondasi industri otomotif Jepang dan Asia serta berkontribusi kepada pelanggan, pemangku kepentingan, dan masyarakat.
![](https://mobilkomersial.com/wp-content/uploads/2023/05/hhh-1024x587.jpg)
Menurut Karl Deppen, CEO Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC/Fuso) kolaborasi erat ini dinilai akan mempercepat dekarbonisasi industri transportasi serta menciptakan produsen kendaraan komersial Jepang yang lebih kuat.
“Di bawah dua merek Fuso dan Hino yang sudah mapan, kami akan terus mengambil peran terdepan dalam melayani kebutuhan pelanggan di Jepang, Asia, dan sekitarnya,” terangnya mengutip keterangan resminya, Rabu (31/5/2023).
Baca Juga: World Premiere, Daimler Kenalkan Bus Hidrogen-Elektrik Mercedes-Benz eCitaro H2
Menanggapi hal tersebut, CEO Hino Hino Motors Ltd. (Hino), Satoshi Ogiso mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan sejumlah perusahaan otomotif raksasa ini menjadi salah satu upaya untuk mengatasi tantangan sosial seperti misi mencapai netralitas karbon.
“Kami akan menyatukan aspirasi kami untuk mendukung mobilitas dan berkontribusi kepada masyarakat dan, bergandengan tangan, mempercepat pengembangan teknologi canggih untuk mengatasi persaingan global yang semakin ketat,” tuturnya.