MobilKomersial.com — Isuzu Motors Limited baru saja mengumumkan bahwa pabrikan otomotif asal Jepang tersebut telah menandatangani perjanjian kemitraan bersama Honda Motor Co., Ltd, untuk mengembangkan truk tugas berat (heavy duty) bertenaga hidrogen.
Mengutip siaran resmi Isuzu Motors Limited pada Sabtu (20/5/2023), dalam perjanjian kemitraan tersebut, Honda berencana akan mengembangkan dan memasok sistem sel bahan bakar untuk truk hidrogen yang akan dipasarkan oleh Isuzu pada tahun 2027 mendatang.
Baca Juga: Agar Dapat Insentif, PT MAB Kebut Sertifikasi TKDN Bus Listrik
“Memanfaatkan hidrogen sebagai bahan bakar yang tidak menghasilkan emisi CO2, akan efektif untuk mencapai netralitas karbon truk tugas berat yang diperlukan untuk menangani kapasitas muatan yang besar, hingga kebutuhan pengisian bahan bakar cepat,” ungkapnya.
Sejak penandatanganan perjanjian pada Januari 2020 lalu, kedua perusahaan tersebut telah memulai mengembangkan kompatibilitas sel bahan bakar hidrogen dan truk tugas berat dan pengembangan teknologi penggerak kendaraan hidrogen.
Sementara itu, kedua perusahaan saat ini juga berencana untuk memulai pengujian demonstrasi truk prototipe bertenaga sel bahan bakar hidrogen di jalan umum sebelum akhir tahun fiskal berjalan tepatnya pada akhir 31 Maret 2024.
Dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian bersama, kedua perusahaan akan terus membuat kemajuan dalam pengembangan produk yang memenuhi kinerja dan kondisi yang diperlukan untuk truk hidrogen kepada pelanggan.
Baca Juga: Penjualan Daimler Truck Naik 15 Persen Secara Global Di Kuartal I 2023, Pasar Bus Meroket
Ke depannya, kedua perusahaan akan mulai memanfaatkan kekuatannya masing-masing dan mempercepat pengembangan truk tugas berat bertenaga sel bahan bakar hidrogen yang bersih, rendah kebisingan, dan memiliki getaran yang rendah.
Hal ini akan berkontribusi pada peralihan ke arah penggunaan energi bersih oleh seluruh industri, termasuk bisnis logistik, dengan penggunaan energi hidrogen yang lebih proaktif serta mempercepat tujuan bersama yaitu terwujudnya mobilitas yang netral karbon.