Mobilkomersial.com — Dukungan dari berbagai pihak merupakan kunci dalam terwujudnya keselamatan jalan, sehingga diharapkan adanya kolaborasi bersama untuk menurunkan angka kecelakaan di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Hendro Sugiatno selaku Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam Seminar Nasional Masyarakat Transportasi Indonesia yang digelar di Yogyakarta, Kamis (3/11).
Dalam paparannya yang berjudul Agenda Keselamatan Jalan Menuju Indonesia Emas 2045, Dirjen Hendro mengatakan bahwa setiap angka kecelakaan berkaitan dengan nyawa manusia yang sering dianggap sebagai sesuatu yang biasa sebagai konsekuensi atau resiko berlalu lintas.
Baca Juga: Pasang Kamera ETLE di Tol, Polisi Incar Truk ODOL dan Over Speed
Dengan begitu, dirinya mengingatkan bahwa keselamatan jalan adalah tanggung jawab bersama. Apapun alasannya korban kecelakaan merupakan masalah kemanusiaan yang harus diperjuangkan untuk dapat diminimalisir sekecil mungkin.
“Dalam program road safety, perjuangan mencapai zero accident memang boleh dikatakan tidak mungkin, namun di balik semua itu spirit menyelamatkan manusia sebagai aset utama bangsa dan spirit kemanusiaan inilah yang pertama dan utama,” jelasnya.
“Bukan hal mudah membangun road safety (lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar), karena memerlukan political will yang kuat, komitmen, sinergitas dan konsistensi dalam mencapainya,” tambah Dirjen Hendro.
Baca Juga: Pemeriksaan Laik Jalan Angkutan Barang, Berikut Persyaratan Teknisnya
Menyinggung permasalahan ODOL (Over Dimension Over Loading), Dirjen Hendro turut mengatakan, bahwa sebanyak 17% kecelakaan lalu lintas telah disebabkan oleh adanya permasalahan ODOL angkutan barang.
Menurut Dirjen Hendro, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian agar ketika ada kecelakaan yang disebabkan kendaraan ODOL, tidak hanya pengemudinya yang dipidanakan, tetapi pengusahanya juga wajib dijadikan tersangka, untuk menimbulkan efek jera.
“Selama ini hanya pengemudi yang dijadikan tersangka, pengemudi berada dipihak yang lemah, pengusaha tidak pernah bertanggung jawab,” ujarnya.