MobilKomersial.com — Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) mengungkapkan bahwa bus buatan Indonesia lebih baik dari pada bus buatan Eropa, hal itu dikatakan saat press conference Bus World Southeast Asia 2022.
“Jadi ada rekan dari Bangladesh, mereka kontak ke saya dan saya tanya kenapa kok kamu enggak beli bus dari Eropa, mereka jawab bus Eropa harganya mahal bisa tiga kali yang ada di Indonesia dan modelnya jelek,” kata ketua Askarindo, Sommy Lumadjeng, Selasa (20/9/2022).
Baca juga: PO Akas Mila Rilis Empat Bus Baru Garapan Tentrem, Layani Rute Banyuwangi-Yogyakarta
Apabila pernah ke luar negeri, lanjut Sommy, melihat model bus di luar negeri kalah canggih dengan produksi dalam negeri, memang di Indonesia dalam menggarap satu bus masih dengan cara padat karya dan label juga masih lebih murah maka dari itu pihaknya bisa memproduksi dengan sangat kompetitif dan bisa jual ke beberapa negara-negara Asia.
“Eropa busnya masih terlalu sombong jualan prodaknya yang dipikir mungkin saat ini modelnya luar biasa, kalau di Indonesia juga beda bus kalau sudah 5 tahun ganti modelnya , baju sudah lusuh ganti, kalau di Eropa mungkin sampai bongkek itu busnya tetap dipakai, kita orang Indonesia ini lebih logis,” ungkapnya.
Menurut Sommy, saat ini model bus selalu dinamis, sebelumnya orang senang dengan bus single glass karena kalau pecah kacanya mudah diganti, kemudian keluar lagi bus dengan model double glass yang terlihat mewah.
“Kelihatannya mewah jadi kemudian semuanya (karoseri) buat double glass, jadi sekarang kalau ditanya single atau double glass terus terang tidak ada yang bisa bilang single glass lebih baik dari double glass begitu pun sebaliknya,” ujarnya.
Saat ini, kata Sommy, model bus dengan bentuk menarik menjadi yang paling penting karena masyarakat atau penumpang senang dengan hal tersebut.
“Kalau ada bus model yang bagus walaupun masyarakat atau penumpang tidak memilikinya tapi itu adalah aku, yang terjadi saat ini adalah itu bus yang aku suka kata masyarakat. Itu yang menjadi tren, makanya karoseri yang ada di Indonesia terutama papan atas mereka selalu berimprovisasi, kalau nanti bus world dari luar negeri juga banyak yang lihat,” tambahnya.
Baca juga: Usai Dipakai di KTT G20 Bali, 53 Bus Listrik Bakal Mengaspal di Surabaya dan Bandung