MobilKomersial.com — Dalam mendukung kendaraan ramah lingkungan, PT INKA Persero memproduksi 53 bus listrik yang digunakan pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, kegiatan tersebut dilaksanakan di Bali pada November 2022 mendatang.
Dalam kunjungan kerjanya, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyaksikan bagaimana secara bertahap INKA melakukan peningkatan teknologi seperti dalam pembuatan LRT Jabodebek, bus listrik dan sebagainya.
“Kementerian BUMN telah membuat roadmap untuk 5 tahun ke depan. Nanti akan berkolaborasi dengan beberapa kementerian seperti Kementerian Perhubungan, Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis (01/09/2022).
Kartika menilai bus listrik E-Inobus PT INKA sudah bagus dari segi kenyamanan dan ditambah sudah mendapatkan SUT (Sertifikat Uji Tipe) dari Kementerian Perhubungan dan saat ini tantangannya adalah percepatan produksi.
Baca juga: Roam Luncurkan Bus Listrik Pertama di Kenya, Mampu Angkut 90 Penumpang
“Terkait kenyamanan serta kualitas dari produk bis listrik sudah bagus mulai dari suspensi, akselerasi, bobot yang ringan, serta sudah mendapat izin dari SUT Kemenhub terkait kelaikan jalan. Terkait pengoperasian 53 bus sudah dikontrak oleh DAMRI untuk dioperasikan pertama kali di G20 Bali, nanti selanjutnya akan dioperasikan di Surabaya dan Bandung. Kami juga bersama Kementerian Keuangan akan mendukung terkait sisi pendanaan serta pembiayaan bagi PT INKA (Persero)”, ungkapnya Kartika.
Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah membuktikan terkait bus listrik yang kualitasnya semakin baik dari produk generasi sebelumnya.
“Kami sudah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah terkait skema Buy The Service. Rencananya 30 unit bus listrik akan digunakan sebagai transportasi pada event G20. Transformasi bisnis yang dilakukan INKA saat ini yakni kereta tram baterai. Serta kami juga membuat produk pengembangan yakni bus listrik generasi 1 yang sudah diuji lintas di Madiun, Jakarta serta Labuan Bajo,” katanya.
Baca juga: 3.000 Bus Konvensional Transjakarta Bakal Di Konversi Jadi Bus Listrik
Budi menjelaskan bahwa skema pembiayaan dari proyek ini adalah BTS (Buy The Service). Kemenhub dalam hal ini menunjuk Damri sebagai operator bus listrik INKA tersebut.
“Target pengoperasian bus setelah melayani event G20 yakni di bulan Desember untuk dioperasikan di Surabaya dan Bandung. Untuk biaya juga tergolong efisien. Terkait bus listrik generasi ke 1 memiliki TKDN sekitar 42%. Lalu setelah kami bekerja sama dengan perguruan tinggi dan Dikti dalam proyek bus generasi ke 2 BLMP (Bus Listrik merah Putih) TKDN yang diserap menjadi sekitar 56%, karena menggunakan baterai lokal ABC yang dirakit oleh ITS dan PT INKA (Persero),” imbuhnya.
Baca juga: Mengenal Teknologi UD Telematics yang Dipercaya Bisa Tingkatkan Keuntungan Pemilik Truk
Budi juga mengatakan, pihaknya memohon bantuan kepada pemerintah untuk pembuatan komponen yang masih import seperti gardan (axle), steering agar dapat dibuat serta diproduksi di Indonesia seluruh jenis TIER dapat mencapai 100%.