MobilKomersial.com – Meski pemerintah telah menetapkan rencana penerapan standar emisi Euro4 untuk kendaraan bermesin diesel mulai 7 April 2022 mendatang, hari ini, PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) telah resmi meluncurkan semua lini kendaraannya dengan mesin berstandar emisi Euro4.
Empat model Hino yang terdiri dari Hino Dutro, Ranger, Profia hingga Bus yang memiliki sebanyak 47 varian secara total akan dipasarkan dengan spesifikasi terbaru yang memenuhi standar emisi Euro4.
Baca Juga: Simak Kesiapan Jaringan dan Sistem Hino Menjelang era Euro 4 di Indonesia
“Kendaraan yang hari ini kami luncurkan, tidak hanya untuk memenuhi regulasi Euro 4. Tapi untuk menguatkan posisi Hino sebagai pemimpin pasar yang terus berkontribusi untuk kemajuan dan pengembangan transportasi di Indonesia yang lebih ramah lingkungan.” ungkap Masato Uchida, Presiden Direktur HMSI, dalam peluncurannya, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, untuk mengolah bahan bakar berstandar emisi baru, tentuya beragam teknologi terbaru juga disematkan disetiap lini produknya. Mulai dari sistem common rail yang sudah digunakan sejak satu dekade lalu, sistem bahan bakar dengan mekanisme tiga kali penyaringan hingga sistem injector baru dengan full Diamond Like Carbon (DLC) untuk meningkatkan ketahanan aus.
Pada kesempatan yang sama, Santiko Wardoyo, COO – Director HMSI, menjelaskan bahwa penggunaan teknologi baru ini memang ditujukan untuk meminimalisir polusi pada lingkungan.
Baca Juga: Begini Kata Hino Soal Produksi Truk Listrik di Indonesia
Truk dan Bus Hino Euro4, lanjutnya, memiliki transmisi dan mesin baru common rail yang tentunya tidak hanya kuat dan tangguh di segala medan operasi, namun juga memiliki emisi gas buang ramah lingkungan.
“Mesin common rail Hino sudah dilengkapi Diesel Oxidation Catalyst (DOC) untuk mengurangi emisi gas buang karbon monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC). Bahkan pada bagian pengontrol gas buangnya, disematkan Exhaust Gas Recirculation (EGR) untuk menurunkan kadar emisi NOx, dan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk model tertentu,” paparnya.
Selanjutnya, pada bagian jantung pacunya, mesin Hino Euro4 telah dipadankan dengan Variable Nozzle Turbo (VNT) yang lebih mengoptimalkan suplai udara ke ruang bakar untuk menghasilkan tenaga secara responsif, serta ECU generasi terbaru yang telah terintegrasi dengan EDU.
“Beragam teknologi di dalamnya membuat mesin common rail Hino memiliki emisi gas buang ramah lingkungan, efisiensi bahan bakar yang baik, dan menghasilkan suara mesin halus dan minim getaran,” jelas Santiko Wardoyo.
Baca Juga: Begini Cara Hino Tingkatkan Kesadaran Keselamatan Berkendara di Masa Pandemi
Tak hanya itu, berbagai fitur canggih juga tentunya turut dipasangkan di Hino Euro4. Mulai dari sasis yang kuat teruji di lapangan, gross vehicle weight (GVW) yang lebih optimal, sistem pengereman yang reponsif menggunakan full air brake dan ABS.
Presiden Direktur PT Hino Motors Manufactruing Indonesia (HMMI), Masahiro Aso, juga menuturkan bahwa untuk mencapai target emisi gas buang yang ditetapkan, sebaiknya menggunakan bahan bakar solar dengan minimal Cetane Number 51 dan kandungan sulfur maksimal 50ppm.
“Untuk itu HMMI memberikan jaminan kualitas atas kendaraan Hino yang dihasilkan saat ini, karena Hino Indonesia telah berpengalaman dalam memproduksi kendaraan EURO4 untuk pasar ekspor,” tukasnya.
Baca Juga: Begini Kesiapan Pengembangan Produk Hino dalam Road to Euro 4
Keputusan Hino untuk merilis truk berstandar Euro4 terbilang sangat unik, pasalnya, pemerintah belum menunjukkan jaminannya akan ketersediaan bahan bakar yang dimaksud. Bahkan untuk beberapa model yang mengadopsi sistem Euro 4, ada yang harus menggunakan suplemen Adblue sebagai campuran di gas buangnya.
Tentunya hal-hal ini haruslah dipertimbangkan dengan baik agar nantinya konsumen tak kesulitan menjalankan operasionalnya. Pihak HMSI juga membeberkan bahwa harga jual truk dan bus Hino baru akan lebih mahal Rp30-50 jutaan dan pihaknya juga mengatakan akan siap untuk stop produksi kendaraan Euro2.