Jakarta, MobilKomersial.com – Tidak jarang pemilik kendaraan muatan seperti truk abai melakukan perawatan berkala. Bisa karena kesibukan yang padat atau memang malas untuk mengecek kesehatan. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan menyebabkan kerugian dikemudian hari.
Padahal, cara melakukan perawatan truk sebagai kendaraan komersial sebenarnya relatif sederhana, yakni cukup mengikuti standar perawatan dalam buku panduan saat membeli kendaraan tersebut. Buku petunjuk tersebut dianggap penting karena truk memiliki periode perawatan sendiri untuk menjaga kondisi agar tetap sehat dan prima.
Tidak berbeda dengan standar perawatan kendaraan lainnya, truk juga harus mendapat perhatian berkala dalam setiap periode kilometer dan frekuensi beroperasi. Sebagai contoh, jika biasanya memiliki standar 10 ribu kilometer, maka jika sudah berada pada pemakaian tersebut maka harus ganti filter udara dan pelumas pada jarak 20 ribu kilometer.
Tidak jarang terjadi kasus kendaraan yang sudah beroperasi 30 ribu kilometer tidak dilakukan perawatan rutin dan mengabaikan inspeksi harian seperti ganti oli dan filter. Sehingga tiba-tiba mesin rontok.
Baca juga: HMSI Perkenalkan Hino Bus R 260 Air Suspensions, Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Kemudian, perawatan sederhana lainnya adalah pemeriksaan wajib atau daily inspection dari sopir. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi truk benar-benar sehat dan siap untuk dioperasikan.
Pemeriksaan harian wajib yang mesti dilakukan yakni pada sistem pengereman tekanan angin pada ban. Serta fungsi komponen lain yang bisa mengganggu operasional kendaraan. Misalnya saja, kendaraan yang masih menggunakan brake fluid atau minyak remnya, perlu dicek apakah terjadi kebocoran atau tidak.
Selanjutnya, sopir harus mengetahui dengan baik kegunaan fitur-fitur pada dashboard truk. Pengemudi harus bisa memaksimalkan fungsi kontrol dan harus tahu jika fitur yang dikembangkan memiliki fungsinya untuk meringankan kinerja truk.
Sebagai contoh, apabila sopir mengetahui ada over rpm yang menimbulkan bunyi lengkingan pada truk, maka rpm harys diturunkan. Atau mendadak mesin panas, sopir harus melihat indikator panas disebabkan karena faktor apa. Artinya, sopir menjadi faktor penentu kendaraan awet selain perawatan berkala.
Apabila mematuhi buku panduan perawatan periodik, menjalankan sistem daily inspection, dan sopir memiliki kesadaran maka truk bisa dipastikan akan awet dan tetap prima meskipun sudah berumur.