MobilKomersial.com – Meski belum bisa mengalahkan popularitas Suzuki Carry, Daihatsu Gran Max hingga Mitsubishi L300, Hyundai Indonesia pernah memiliki model kendaraan komersial sendiri disegmen pikap yang dikenal dengan Hyundai H-100.
Kehadirannya sendiri muncul pada tahun 2016. Hyundai membawa H-100 ke Indonesia melalui pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Agustus 2016.
Kehadiran Hyundai H-100 pada masanya mencoba untuk mengalahkan ketenaran kendaraan niaga ringan atau light commercial vehicle (LCV) yang dikuasai oleh Suzuki Carry, Daihatsu Gran Max, dan Mitsubishi L300.
Baca Juga: Seluruh Kendaraan Komersial Hyundai Bakal Dapat Varian Hidrogen pada 2028
Melihat eksteriornya, Kesan yang diberikan masih sama dengan eksterior yang tidak terlalu banyak berubah dibandingkan versi sebelumnya. H-100 nyaris tidak mengalami perubahan signifikan sejak pertama kali muncul pada tahun 1980an.
Tampilan depan Hyundai H-100 terkesan minimalis tanpa banyak aksen. Kaca depan dibuat sedikit melandai untuk tujuan keselamatan. Lampu depan memang masih menggunakan teknologi halogen.
Di antara lampu depan terdapat kap bagian depan yang dapat dibuka dengan mudah. Sedangkan di bagian bawah ada aksen berwarna hitam walaupun H-100 dipasarkan tanpa lampu kabut.
Baca Juga: Hyundai XCient Fuel Cell Jadi Truk Berat Pertama Berbahan Bakar Hidrogen
Bagian samping masih polos dengan gagang pintu yang dengan warna hitam. Tapi semua versi H-100 memiliki spion samping yang bisa ditekuk untuk memberikan kenyamanan ketika memarkirkan kendaraan.
Dari segi dimensi, truk pikap ini memiliki dimensi panjang 4.850 mm, lebar 1.630 mm, dan tinggi keseluruhan 1.970 mm.
PT HMI memasarkan H-100 dengan dua versi, yaitu versi sasis dengan bak belakang serta sasis dengan head kabin. Jadi pikap ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen seperti untuk van, ambulans, atau kegunaan lainnya.
Masuk dalam interior, pikap Hyundai H-100 ini sama dengan kebanyakan mobil komersial lainnya dengan dashboard yang masih mengandalkan material plastik keras dan memiliki sedikit aksen silver pada bagian tengah serta head unit single din dan pengaturan AC.
Roda kemudi mendapatkan desain ulang dibandingkan edisi sebelumnya. Beberapa kemudahan yang diberikan pada H-100 yaitu sudah dilengkapi dengan fitur power steering yang memudahkan untuk bermanuver dan panel instrumen dengan informasi selama berkendara.
Baca Juga: Hyundai Sulap Pikap H-100 Jadi Rumah Bagi Traveller
Seperti model pikap untuk kendaraan niaga lainnya, tentu saja bagian dalamnya terkesan minimalis. Di bagian depan, H-100 menawarkan tiga tempat duduk bagi pengemudi dan dua orang penumpang.
Namun H-100 bisa dibilang unggul dalam hal kenyamanan dan keselamatan awak kabin. Semua kursi berlapis jok kain sudah dilengkapi dengan sabuk pengaman serta headrest yang akan menjaga pengendara selama perjalanan.
Kelebihan lain Hyundai H-100 dibandingkan kompetitornya juga berada pada kapasitas volume yang lebih besar. Bak belakang H-100 telah dilengkapi dengan safety bar dan memiliki volume panjang 2.785 mm, lebar 1.630 mm, dan tinggi 1.965 mm.
H-100 tetap menawarkan kepraktisan dalam membuka pintu belakang dengan tiga model bukaan dinding samping atau three-way system yang bisa membuka bak belakang dari samping kiri, kanan, dan belakang.
Baca Juga: Hyundai Luncurkan Minibus Listrik, Baterainya Bisa Tempuh 250 Kilometer
Soal dapur pacunya, Hyundai H-100 kini dibekali oleh mesin diesel 4 silinder berkode T2 dengan kapasitas 2.607cc yang mampu mengeluarkan tenaga maksimal hingga 80 dk pada putaran 4.000 rpm dan torsi puncak sebesar 166 Nm di putaran 2.200 rpm.
Tenaga mesin tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5-percepatan, tanpa adanya pilihan transmisi otomatis dan dapat melaju hingga kecepatan maksimal 122 kpj.
Hyundai H-100 masih dipasarkan oleh Hyundai dan dibanderol sekitar mulai dari Rp 203 jutaan untuk varian entry level.