MobilKomersial.com – Kurangnya pasokan chip semikonduktor membuat produsen mobil terhambat dalam memproduksi kendaraannya, akibatnya mereka merugi hingga triliunan rupiah.
Chip semikondutor merupakan perangkat keping kecil berisi rangkaian elektronik, yang dibutuhkan untuk memproduksi berbagai jenis mobil.
Kelangkaan pasokan chip terjadi karena industri otomotif yang sempat surut disapu Covid-19. Latar belakang ini membuat perusahaan teknologi, Intel Corp berniat mendirikan pabrik chip semikonduktor besar-besaran di Ohio, Amerika Serikat. Beberapa hari lalu Intel menyatakan akan menginvestasikan US$ 20 miliar atau sekitar Rp 286 triliun untuk membangun pabrik barunya.
Intel akan membangun dua pabrik chip seluas 1.000 hektar. Diperkirakan akan menyerap 3000 tenaga kerja dan 7000 pekerja konstruksi. Intel berharap pabrik tersebut bisa mulai beroperasi pada tahun 2025 mendatang.
“Pabrik semikonduktor tidak seperti pabrik lain,” kata Gelsinger, mantan eksekutif Intel yang kembali ke perusahaan sebagai CEO pada 2021. “Ini lebih seperti kota kecil yang mendukung komunitas layanan, pemasok, dan bisnis tambahan yang dinamis. Anda dapat menganggap ini sebagai magnet bagi seluruh industri teknologi.”
Intel mengatakan salah satu produk yang akan dibuat di Ohio adalah Intel 18A, “Diantara chip yang lain, ini yang paling canggih yang pernah dibuat,” menurut analis Forrester Glenn O’Donnell. Kemungkinan chip itu akan digunakan untuk komputer gaming. Namun kata Gelsinger, Intel berencana akan memasok chip khusus untuk mobil dan produk lain, seperti perangkat seluler.