Jakarta, MobilKomersial.com – PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance), mengumumkan pencapaian laba bersih sepanjang 2020 melalui konferensi pers secara daring, pada Senin (22/2/2021).
Dijelaskan Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli, pembiayaan perusahaannya ikut terdampak akibat lemahnya daya beli masyarakat yang disebabkan oleh kebijakan pembatasan mobilitas dan social distancing guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Di tengah penurunan tajam penjualan otomotif, kami membukukan pembiayaan baru di 2020 sebesar Rp 18,6 triliun atau turun 51% dibandingkan tahun 2019,” ucap Hafid, Senin.
Jika dirincikan, lanjut Hafid, pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing menurun sebesar 46% (y/y) dan 52% (y/y).
“Sehingga pangsa pasar kami pada segmen mobil dan sepeda motor juga ikut turun masing-masing menjadi 4,1% dan 9,5% di 2020,” terang dia.
Baca juga : Peduli Pelaku UMKM, Adira Finance Gelar Konser Amal dan Donasi Rp 1 Miliar
Lebih lanjut ia menerangkan, perusahaannya juga lebih berhati-hati dalam melakukan akuisisi pembiayaan baru pada tahun lalu untuk menghadapi peningkatan risiko kredit.
“Dengan demikian total piutang yang dikelola perusahaan sebesar Rp 44,0 triliun, turun 20% (y/y) di 2020,” kata Hafid.
Dari sisi keuangan, Adira Finance membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 10,3 triliun atau turun 14,0% di 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan piutang pembiayaan dikarenakan oleh penurunan pembiayaan baru yang sejalan dengan penurunan signifikan pada pasar penjualan otomotif, serta adanya restrukturisasi pinjaman kepada konsumen di sepanjang 2020.