Mobilkomersial.com — Museum Transportasi yang berada di dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kini memiliki ‘wajah’ baru yang lebih modern usai dilakukan revitalisasi. Terlebih, museum yang dikelola Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini juga memiliki koleksi kendaraan listrik.
Bersama salah satu perusahaan otomotif asal Korea, Hyundai, Kemenhub telah bekerja sama dalam membangun pusat pameran (exhibition center) di Museum Transportasi, TMII yang di dalam menampilkan berbagai koleksi kendaraan masa depan.
Baca Juga: Sinergitas Hyundai dan OIKN Kenalkan Advanced Air Mobility di Ibu Kota Baru
Koleksi kendaraan masa depan itu di antaranya adalah Purpose-Built Vehicle (PBV) yang merupakan kendaraan perkotaan ramah lingkungan, yang dapat disesuaikan dan digunakan di kota-kota masa depan untuk gaya hidup yang beragam.
Selain itu, terdapat juga Advanced Air Mobility (AAM) yang merupakan bentuk mobilitas baru yang memanfaatkan ruang udara untuk mengurangi waktu transit secara drastis. Kendaraan ini akrab disebut sebagai taksi udara.
Diberi nama ‘Hyundai Mobility Exhibition Center’, pusat pameran kendaraan masa depan di Museum Transportasi, TMII ini diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Presiden Hyundai Motor Asia Pasifik, Youngtack Lee.
Pada kesempatan ini, dilakukan pula serah terima satu unit mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang merupakan mobil listrik pertama Hyundai yang diproduksi di Indonesia dan ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di pabrik Hyundai di Cikarang pada Maret 2022 lalu.
Baca Juga: Hyundai Pamerkan Mobil Listrik yang Digunakan di KTT G20
“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi atas inisiatif Hyundai membangun pusat pameran kendaraan listrik yang menjadi suatu keniscayaan akan menjadi kendaraan masa depan,” ujar Menhub mengutip keterangan resminya pada Rabu (30/11/2022).
Apa yang dilakukan ini sejalan dengan upaya yang tengah dilakukan pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik secara massal di Indonesia,” tambah Menhub Budi Karya Sumadi.
Menurutnya, kehadiran kendaraan listrik di Museum Transportasi menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah bersama industri otomotif untuk menuju energi yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan dalam mencapai target emisi nol-bersih (net zero emission) tahun 2060.
“Kami ingin memberikan nilai tambah dan menjadikan Museum Transportasi sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang kendaraan listrik. Sehingga dapat menjadi sarana edutainment (edukasi yang menghibur), agar mengenal kendaraan masa depan,” ucapnya.
Baca Juga: Ini Spesifikasi Bus Listrik Hyundai Elec City yang Jadi Kendaraan Resmi Piala Dunia Qatar 2022
Sementara itu, Presiden Hyundai Motor Asia Pasifik Youngtack Lee menjelaskan, Indonesia adalah pusat dari strategi mobilitas masa depan Hyundai Motor dan pusat pameran ini akan mendukung Indonesia untuk memainkan peran penting dalam lanskap global, khususnya di Asia Tenggara.
“Ini sejalan dengan upaya yang tengah dilakukan pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik secara massal di Indonesia. Kami harap teknologi baru Hyundai di masa mendatang menjadi fondasi untuk kolaborasi antara Hyundai dan Indonesia.” ucapnya.
Menurutnya, kerja sama ini menunjukkan komitmen Hyundai yang tidak hanya terbatas sebagai penyedia kendaraan, tetapi juga membangun teknologi masa depan untuk mobilitas yang bersih dan masa depan yang lebih baik bagi umat manusia.
Bersamaan dengan revitalisasi kawasan TMII yang dilakukan pemerintah, Kemenhub juga melakukan revitalisasi Museum Transportasi seluas 6,25 hektar yang dimulai sejak April 2022 dan telah rampung pada bulan November 2022.
Baca Juga: Usai Dipakai di KTT G20, E-Inobus Hadir Layani Pengunjung TMII