Mobilkomersial.com — PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mulai kembali menggalakan kampanye keselamatan berkendara khususnya soal kebijakan larangan kendaraan dengan muatan berlebih atau Over Dimension dan Overload (ODOL).
Guna menekankan kehadiran kendaraan ODOL pada ruas-ruas tol khususnya di ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) yang merupakan pintu awal masuk dari JTTS, Hutama Karya telah menerapkannya dengan menggunakan teknologi canggih berupa Weight-in-Motion (WIM).
Baca Juga: Truk Tambang Bakal Punya Jalur Khusus di Wilayah Jawa Barat, Sistemnya Mirip Jalan Tol
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa dengan alat ini, seluruh kendaraan ODOL yang melintas menuju Gerbang Tol (GT) Lematang secara otomatis tertimbang muatan kendaraannya sehingga pada saat proses tapping sudah terdeteksi hasil timbangannya.
“Kendaraan yang didapati overload akan didatangi petugas dan tidak diperbolehkan untuk masuk tol atau diputarbalikkan,” tutur Koentjoro pada keterangan resminya, Selasa (4/10/2022).
Dirinya menambahkan, penggalakan kebijakan ini menjadi salah satu cara Menuju Zero ODOL 2023 serta mengurangi jumlah kendaraan ODOL yang melintas. Sejak penerapan WIM pada 2019, tercatat kurang lebih 40 kendaraan ODOL diputarbalikkan setiap bulan-nya di Ruas Bakter.
Kendaraan yang diputarbalikkan, lanjutnya, rata-rata Golongan II & III. Pasalnya, kendaraan ODOL dinilai sangat merugikan banyak pihak. Selain rentan terjadi kecelakaan karena sistem rem yang tidak maksimal dan memiliki blind spot yang besar, kendaraan ODOL juga dapat merusak perkerasan jalan.
Baca Juga: Kenali Dampak dari Kendaraan ODOL yang Melintas di Jalan Tol
“Kami galakkan terus edukasi terkait ODOL ini agar terus menjaga kualitas jalan tol yang dikelola demi keamanan dan kenyamanan dari pengguna jalan tol,” tambahnya.
Dalam mengantisipasi melintasnya kendaraan ODOL di jalan tol yang dikelola, Hutama Karya juga bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Daerah untuk melakukan Razia Kendaraan ODOL di seluruh ruas tol yang dikelola yang belum dipasangkan alat WIM.
Razia kendaraan ODOL dilakukan secara berkala di ruas-ruas lainnya. Pada bulan lalu di Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) dan Jalan Tol Pekanbaru – Dumai (Permai). Ke depan, rencananya alat WIM ini juga akan dipasang di ruas-ruas lainnya seperti Jalan Tol Pekanbaru – Dumai.
“Terkait dengan razia kendaraan ODOL ini, kami akan terus bekerja sama dengan dinas perhubungan dan instansi terkait, termasuk aparat penegak hukum agar terus menciptakan jalan tol dengan Zero ODOL,” pungkas Koentjoro.
Baca Juga: Agar Hemat Solar Saat Mengantar Barang, 6 Cara Ini Bisa Diikuti Pengemudi Truk