Mobilkomersial.com — Teknologi Blockchain memang indentik dengan cryptocurrency, tetapi kini blockchain banyak digunakan dalam bisnis. Blockchain adalah sebuah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi.
Dengan begitu, teknologi blockchain ini tentu tidak hanya sekedar dasar sebagai mata uang crypto saja. Namun, teknologi ini pun dapat bermanfaat di berbagai sektor, salah satunya di sektor industri otomotif.
Saat ini, beberapa perusahaan otomotif raksasa telah memanfaatkan teknologi tersebut dalam menunjang bisnisnya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut 3 perusahaan otomotif dunia yang telah memanfaatkan teknologi blockchain untuk beberapa keperluan yang berbeda, diantaranya:
1. General Motor (GM)
Pabrikan asal Amerika Serikat (AS) ini melalui General Motors (GM) Financial telah bermitra dengan perusahaan blockchain Spring Labs untuk mengurangi pencurian identitas. Langkah ini diperkirakan akan membebaskan GM Financial dari kerugian penipuan jutaan dolar.
Baca Juga: Pikap Listrik GMC Sierra EV Rilis, Tantang Silverado EV dan F-150 Lightning
Sebelumnya, GM Financial memiliki masalah serius terkait penipuan identitas. Jenis penipuan tersebut menjadi salah satu bentuk pencurian identitas yang tumbuh paling cepat di Amerika Serikat (AS).
Penipuan identitas sitentik adalah proses dimana penjahat menggabungkan data berbeda yang dicuri dari orang lain untuk membangun identitas baru. Fitur sintetis bekerja dengan baik dan sulit ditemukan sehingga penipu bisa membuat banyak kartu kredit atau kredit mobil.
Kendati demikian, GM berinisiatif dengan menggandeng Spring Labs untuk meningkatkan layanan blockchain dan berbagi data. Kemitraan ini dianggap sebagai langkah maju dalam adopsi teknologi blockchain di dunia nyata.
Sebagai divisi keuangan General Motors dan salah satu penyedia pembiayaan otomotif terbesar di dunia, GM mengaku akan terus mengembangkan dan meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan penipuan.
Baca Juga: GMC Sierra 1500 AT4X AEV Edition 2023 Meluncur, Pikap Premium Paling Off-Road di Kelasnya
Spring Labs adalah startup blockchain yang menerima pendanaan US$15 juta atau sekitar Rp 234 miliar. Startup ini telah menciptakan Spring Protocol, jaringan berbasis blockchain yang memungkinkan perusahaan untuk berbagi data dan informasi secara pribadi.
Tercatat, sebanyak 62% eksekutif otomotif percaya bahwa Blockchain akan menguncang industri otomotif dalam tiga tahun ke depan. Bahkan, 95% perusahaan manufaktur mobil berencana menggunakan blockchain dalam tiga tahun ke depan.
2. Mercedes-Benz
Selanjutnya, perusahaan otomotif raksasa asal Jerman turut ikut memanfaatkan teknologi blockchain dalam bisnisnya dengan menciptakan platform yang dapat meningkatkan transparansi dan dukungan dalam rantai pasokan yang kompleks.
Mercedes-Benz, sebuah divisi dari Daimler, perusahaan otomotif multinasional ini telah bermitra dengan perusahaan perangkat lunak AS Icertis dalam pengembangan teknologi blockchain untuk digunakan dalam rantai pasokan.
Mercedes-Benz telah mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan Icertis untuk membuat prototipe berdasarkan teknologi blockchain yang membantu mengamankan dokumen dan kontrak dalam rantai pasokan yang kompleks.
Layanan ini pun juga dapat menciptakan bagan alur dokumen yang berkelanjutan dan berkesinambungan di seluruh rantai pasokan. Dengan begitu, saat ini, layanan tersebut tengah memasuki tahap pengujian proyek oleh Divisi Manajemen Mercedes-Benz.
3. Toyota
Perusahaan otomotif raksasa yang juga ikut memanfaatkan teknologi dari blockchain datang dari pabrikan asal Jepang yaitu, Toyota yan telah yang telah bermitra dengan perusahaan riset media blockchain Lucidity untuk mengurangi penipuan saat membeli iklan digital.
Baca Juga: Wealthy Punya Wiper Berteknologi Suspension Plasma, Begini Keunggulannya
Lucidity yang sebelumnya dikenal sebagai KR8OS, didirikan pada tahun 2017 di Los Angeles dan menawarkan solusi blockchain Ethereum untuk melacak pembayaran dalam rantai pasokan, sehingga pengiklan dapat memantau bagaimana uang mereka dialokasikan.
Dengan kemitraan baru dengan Lucidity, Toyota dan agen periklanan global Saatchi & Saatchi berencana untuk mendapatkan tranparansi dalam kampanye iklan digital Toyota dengan membeli dan menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu.
Ukuran pasar periklanan digital otomotif diperkirakan mencapai US$15 miliar atau Rp 234 triliun pada tahun 2018. Sebelumnya, Toyota mengaku bahwa bahwa kampanye dan Lucidity menyebabkan peningkatan kunjungan ke situs web Toyota sebesar 21%.
Seperti yang disebutkan, Lucidity dapat mengidentifikasi situs dan aplikasi dengan rasio klik-tayang tinggi dan kebingungan yang mengindikasikan penipuan atau penempatan bot untuk mentransfer uang ke situs yang berfungsi lebih baik.
Baca Juga: Pakai Teknologi WIM, Truk ODOL Kini Tak Bisa Melintas di Jalan Tol Trans Sumatera
Bahkan Toyota dikabarkan ingin memasuki ruang program pada daerah yang tisak mereka pahami dan melihatnya ke depan. Bahkan perusahaan berencana untuk memperpanjang kontraknya dengan Lucidity di luar kesepakatan awal.
Itulah beberapa perusahaan otomotif dunia yang telah memanfaatkan teknologi Blockchain untuk membantu persuahannya dalam mengembangkan bisnisnya. Meski sekarang ini lebih banyak digunakan dalam cryptocurrency.
Bagi yang ingin mulai berinvestasi crypto dengan mudah download Pintu sebagai platform jual beli aset digital yang diprakarsarai oleh PT. Pintu Kemana Saja. Platform ini kini tersedia di App Store atau Play Store.