MobilKomersial.com — Lebih dari 277.000 truk berada di jalan-jalan Pakistan. Dengan beban berat, truk harus melalui rute sempit lembah sungai timur negara itu, menuju hamparan berbatu di dataran tinggi barat daya, ke pegunungan Karakoram yang tertutup salju di utara.
Di Pakistan, sebagian besar truk adalah barang untuk memamerkan desain yang mencolok dan mewah. Truk dihiasi dengan garis-garis hiasan, gambar ikan, burung merak, bunga, politisi, bintang film, pemain kriket, penyanyi serta pernak–pernik lainnya.
“Truk saya adalah kebanggaan saya,” kata Gulam Nabi, 45 tahun dari Karachi, yang memiliki 10 truk dan bekerja dengan pedagang untuk mengangkut barang, dilansir dari laman Atlas Obscura hari ini 6/9/2022.
Menurut Gulam, seseorang dapat mengatakan bahwa mendekorasi truk hanya membuang-buang uang. Tapi ketika ia membeli truk, ia ingin kendaraannya menjadi lebih indah dari pada truk lain di jalan. Banyak pengemudi dan pemilik truk bersaing dan menghabiskan uang sebanyak $30.000, lebih dari dua kali lipat pendapatan tahunan rata-rata untuk mengecat truk mereka agar lebih bagus daripada yang lain.
Di Pakistan sendiri, karya seni truk yang semarak ini disebut “phool patti” dan menghiasi hampir setiap bentuk transportasi seperti kereta es krim, traktor, bus lokal, tuk-tuk, serta minivan yang mengangkut penumpang dari kota ke kota.
Baca juga: Berbeda dari Sebelumnya, Bollinger Motors Persiapkan Truk Listrik B4 Terbarunya
Selain menghias truk di pedesaan Pakistan pun, unta dihias sedemikian rupa dengan dan dicukur dengan motif kuno. Kemudian kapal laut juga mendapatkan perombakan cat yang cerah. “Dekorasi kendaraan ada dalam gen kami,” kata Ali Salman Anchan, pendiri dan direktur kreatif perusahaan sosial Phool Patti.
Seni truk dikaitkan dengan zaman kuno, menurut seniman visual Farah Yusuf Ali. Selama Peradaban Lembah Indus (2600 -1700 SM), yang membentang dari timur laut Afghanistan saat ini ke Pakistan dan India barat, orang mempercantik perahu dan hewan transportasi mereka.
Tradisi mendekorasi moda transportasi apa pun ini berlangsung selama berabad-abad dan berlaku melalui Kekaisaran Mughal dan India Britania. Seni truk Pakistan, kata Ali, adalah versi kontemporer dari tradisi ini.
Baca juga: Mack Produksi 144 Truk Lapis Baja Baru M917A3 Untuk Angkatan Darat AS
Ketika truk tiba di British India pada awal abad ke-20, perusahaan lokal memasang logo dekoratif mereka pada truk. Menurut penelitian Ali, logo-logo ini membantu buruh kelas pekerja yang buta huruf untuk mengidentifikasi truk.
Menurut makalah Durriya Kazi tahun 1998 “Decorated Trucks of Pakistan,” General Motors pertama kali memperkenalkan truk ke Karachi pada tahun 1930-an, dan pada saat pemisahan India pada tahun 1947, Karachi, kota terbesar di Pakistan, merupakan pusat pengecatan truk.
Seniman, pekerja logam, dan pengrajin dari seluruh negeri berbondong-bondong ke Karachi untuk bekerja. Ghandhara Industries, yang mengambil alih lengan nasional General Motors pada tahun 1963, mengimpor sejumlah besar truk Bedford besar, yang diproduksi oleh pabrikan Inggris Vauxhall.
Dikenal karena daya tahannya, truk-truk Bedford ini mendominasi jalan-jalan Pakistan, banyak di antaranya dengan “mahkota” berhias—haluan kayu besar yang dipasang di bagian atas truk.
Baca juga: Tak Hanya Harga BBM yang Naik, Harga Tiket Bus AKAP Kini Ikut Menyesuaikan