Mobilkomersial.com — Demi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kini mulai mengoperasikan sebanyak 10 unit bus listrik sebagai armada transportasi antar-jemput karyawan di lokasi pertambangan.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatkan bahwa penggunaan bus listrik ini merupakan salah satu langkah PTBA dalam mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060 mendatang yang sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo.
Baca Juga: Kenalan Dengan Yutong E-11, Bus Listrik Resmi Piala Dunia Qatar 2022
“Langkah PTBA beralih secara bertahap ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan merupakan wujud komitmen perusahaan dalam hal dekarbonisasi. Penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan,” ucapnya dalam siaran resminya, Kamis (8/12/2022).
Kendati demikian, PTBA yakin bahwa bus listrik miliknya itu akan berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon yang diestimasikan mencapai 16 ton CO2 per tahun serta mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun.
Sementara itu, tak hanya bus listrik, sebagai anggota holding BUMN pertambangan MIND ID, PTBA juga turut mentransisi sejumlah peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.
Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya 7 Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan 6 Pompa Tambang berbasis listrik.
Arsal menambahkan, perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Selain itu, langkah lainnya yakni penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR).
Baca Juga: Bus Listrik Merah Putih Resmi Meluncur, TKDN-nya Lebih Dari 50 Persen
“Program-program dekarbonisasi ini dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal. Perusahaan telah memiliki roadmap manajemen karbon hingga tahun 2050,” tutup Arsal.