MobilKomersial.com — Sebagai salah pemimpin pasar kendaraan listrik di negeri asalnya yaitu China, BYD mempunyai mimpi untuk meningkatkan gaya hidup pengendara yang lebih ramah lingkungan dengan teknologi mutakhir.
Maka, salah satu cara BYD untuk mewujudkan impian tersebut adalah menghadirkan aneka teknologi canggih kepada seluruh penggemar otomotif, termasuk dalam kehadirannya di Tanah Air.
Baca Juga: BYD Berikan Garansi 8 Tahun Untuk Semua Model Mobil Listriknya
Bobby Bharata, Head of Product PT BYD Motor Indonesia mengatakan bahwa kehadiran EV BYD akan memberikan dampak positif dalam keseharian dari berbagai aspek, seperti mengurangi emisi, efisiensi biaya operasional kendaraan hingga menjamin keamanan EV.
“Sebagaimana produk otomotif lainnya, kita perlu memperhatikan beberapa hal mendasar seperti pengisian baterai, sehingga performa keseluruhan pada mesin, mobil, dan baterai EV akan lebih panjang,” ujarnya kepada MobilKomersial.com, Rabu (21/2/2024).
Untuk itu, setidaknya terdapat 3 teknologi canggih yang dimiliki oleh BYD yang tentunya sangat bermanfaat untuk memudahkan aktivitas konsumen saat mengendarai EV BYD sehingga mendatangkan dampak positif dalam keseharian.
Portable Charger
BYD selalu memperhatikan segala aspek yang diperlukan untuk menunjang performa EV. Untuk memudahkan pengisian daya, BYD memiliki Portable Charger berukuran sedang untuk dipasang di rumah atau pun dibawa ke mana saja.
Baca Juga: BYD Ungkap Harga 3 Mobil Listriknya, Paling Murah Rp 425 Jutaan
Karena sifatnya yang dedicated, Portable Charger ini harus terhubung dengan listrik berdaya lebih dari 2.200 watt. Selain itu, BYD juga berkolaborasi dengan PLN untuk pemasangan wall charger, khusus untuk rumah yang memiliki daya minimal 7.000 watt.
Baterai Anti Overcharge
State of Health (SoH), menjadi hal yang wajib diperhatikan untuk menjaga performa dan umur baterai dalam berbagai kondisi. Pada dasarnya semua kendaraan harus dicek secara berkala, tetapi pengecekan EV BYD diklaim tergolong lebih mudah.
Agar umur baterai EV BYD tetap terjaga, BYD merekomendasikan untuk melakukan pengisian daya saat EV masih di atas 20%, atau antara 40% – 80% jika unit EV tidak digunakan dalam waktu lebih dari lima hari.
Sementara itu para pengguna EV BYD dapat melakukan pengaturan di dasbor mobil BYD saat pengisian daya dalam kondisi ditinggal dengan mode pengaturan pengisian daya berdasarkan perkiraan jam saat meninggalkan mobil.
Baca Juga: Test Drive Mobil Listrik BYD Dolphin, Kabin Nyaman, Akselerasi Fantastis
Setelah daya EV BYD telah terisi penuh, pengisian daya akan terputus secara otomatis agar menghindari overcharge, sehingga SoH pada EV BYD tidak mengalami kerusakan dan mengurangi performa baterai.
“State of Health (SoH) atau info mengenai baterai EV akan terpantau sehingga kami dapat mengetahui apakah baterai tersebut masih dalam kondisi yang baik atau sudah harus segera ditindak lanjuti,” papar Bobby.
BYD Vehicle-to-Load (V2L)
BYD memiliki fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang inovatif pada mobil listriknya yang memungkinkan mobil berfungsi sebagai sumber daya listrik portabel yang dapat digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik lainnya, seperti laptop atau peralatan camping.
Dengan fitur V2L yang menjadi sarana elektrifikasi pendukung aktifitas ini, pengguna dapat mengakses daya yang tersimpan di baterai mobil mereka dan membuatnya sangat berguna dalam keadaan darurat atau saat berada di lokasi terpencil.
Baca Juga: Profil BYD Seal, Sedan Listrik Berteknologi Tinggi
Fitur V2L pada EV BYD dapat digunakan hingga kapasitas daya 15%, setelah itu fitur tersebut tidak akan bisa digunakan karena sisa daya berfungsi sebagai daya cadangan menuju tempat pengisian daya terdekat sehingga menjamin keselamatan pengguna dalam situasi darurat.
“Fitur V2L juga mencerminkan komitmen BYD untuk memberikan solusi ramah lingkungan yang mendukung masyarakat dalam hidup bersama energi elektrifikasi yang lebih efisien dalam beraktifitas,” pungkas Bobby.