MobilKomersial.com — Baterai mobil listrik yang tertanam pada platform atau sasis kendaraan itu sendiri memiliki banyak persyaratan sebelum dioperasikan yang utamanya dalam menjaga keamanan dan keselamatan pada pengendara mobil listrik.
Namun, baterai mobil listrik yang umumnya berjenis lithium menyimpan tegangan sangat tinggi yang berpotensi terbakar dan diklaim cukup sulit untuk dipadamkan meskipun telah menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Baca Juga: Buatan Dalam Negeri, TKDN Wuling Binguo EV Capai 47,5%
Dean Zen, Direktur Marketing PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (Fast) menjelaskan bahwa dalam memadamkan api pada baterai mobil listrik yang terbakar belum bisa di atasi dengan sistem APAR biasa seperti pada mobil konvensional.
“Kita sudah telusuri berbagai penanganan ketika baterai mobil listrik terbakar, dari APAR berbahan foam hingga powder itu sulit dipadamkan, bahkan justru memperbesar api yang meluap,” ungkapnya saat ditemui di acara diskusi bersama Forwot di Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Dean Zen memaparkan bahwa perlu diketahui bahwa api yang ditimbulkan dari baterai lithium memiliki klasifikasi khusus, dimana kekuatan daya sembur api tersebut berada di suhu tinggi tepatnya di kisaran 1.600-2.000 derajat celcius.
Belum lagi, berbagai media pemadaman seperti jenis bubuk (powder) yang memiliki kemampuan meredam api paling tinggi di 700 derajat celcius dan juga air sebagai media konvensional pemadaman ditemukan tidak efektif untuk memadamkan api tersebut.
Baca Juga: KNKT Sebut Hampir Semua APM Masih Langgar Aturan APAR di Dalam Mobil
Bahkan, dirinya juga membeberkan bahwa api dari baterai lithium dapat menyala atau menyembur terus-menerus selama masih ada daya yang tersimpan di dalam baterai walaupun direndam dalam kolam air sekalipun.
“Kami memiliki perhatian lebih terhadap pengamanan bencana kebakaran api yang dihasilkan oleh kendaraan listrik. Untuk itu perlu ada perlakuan khusus untuk meredam daya lonjak suhu yang drastis dari baterai lithium ini yang dikenal sebagai ‘thermal runaway’,” jelasnya.