MobilKomersial.com — DHL Supply Chain mengumumkan telah meluncurkan kebijakan transportasi ramah lingkungan global yang menandakan langkah penting dalam investasi masa depan perusahaannya menuju solusi transportasi dekarbonisasi.
Kebijakan ini bertujuan untuk melakukan pengurangan emisi karbon secara signifikan sejalan dengan road map DHL dalam menyedikan jasa transportasi yang minim emisi dan lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Bridgestone Indonesia Luncurkan Ban Ramah Lingkungan EP300 Enliten, Cocok Buat MPV dan SUV
Sebagai langkah awal, DHL Supply Chain akan mengalihkan sekitar 2.000 unit kendaraannya dari mesin pembakaran konvensional ke alternatif yang lebih ramah lingkungan, termasuk minyak nabati yang diolah dengan air, biogas, listrik, hingga hidrogen.
Selama tiga tahun ke depan, komitmen DHL Supply Chain terhadap investasi tambahan sebesar 200 juta euro pada penggunaan bahan bakar alternatif fosil menjanjikan pengurangan hampir 300.000 ton emisi CO2, menandai langkah tegas menuju kelestarian lingkungan.
Penghematan ini setara dengan mengimbangi emisi CO2 yang dihasilkan oleh 2.200 unit truk, yang masing-masing menempuh jarak harian 500 km, selama satu tahun. Pada awalnya, kebijakan baru ini memerlukan investasi di 17 negara dengan jejak emisi tertinggi.
“Target ambisius kami adalah memiliki 30% pangsa kendaraan dan bahan bakar berkelanjutan di seluruh armada kami pada akhir tahun 2026, dengan memanfaatkan potensi yang ada,” ujar Oscar de Bok, CEO DHL Supply Chain mengutip siaran resminya, Senin (20/11/2023).
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Sepenting Ini Peran Wiper Kaca Belakang Pada Mobil
Menurut Oscar, alternatif bahan bakar ramah lingkungan melalui kebijakan transportasi ramah lingkungan yang telah dirintisnya dinilain tidak hanya menetapkan standar industri baru namun juga menggarisbawahi komitmen teguh DHL terhadap generasi masa depan.
“Perjalanan transformatif dan untuk secara aktif mendukung transportasi yang ramah lingkungan, kami telah menyediakan sejumlah alat yang ampuh untuk menjadikan rantai pasokan mereka (setiap perusahaan/cutomer) lebih ramah lingkungan,” tutupnya.