MobilKomersial.com — AdBlue merupakan cairan penyaring yang saat ini mulai digunakan pada kendaraan-kendaraan bermesin diesel dengan teknologi SCR (Selective Catalytic Reduction) untuk menghasilkan emisi gas buang yang sesuai standar Euro 4 hingga Euro 5.
Menurut Muh. Asrafil selaku Dealer Develop & Management Head PT Motor Sight International (Shacman), AdBlue adalah cairan yang mengandung urea, tidak berbau dan juga tidak beracun yang telah dipatenkan oleh German Association of the Automobile Industry (VDA).
Baca Juga: Perawatan Truk Secara Berkala Dapat Mencegah Kendala di Jalan
“AdBlue itu larutan urea yang digunakan bersama dengan SCR untuk mengontrol emisi oksida nitrogen (NOx) pada mesin diesel modern, jadi gas yang dilepas lebih bersih,” ucapnya saat dihubungi MobilKomersial.com, beberapa waktu lalu.
Pada kendaraan-kendaraan diesel yang dilengkapi dengan teknologi SCR, AdBlue biasanya memiliki tangki sendiri atau terpisah dengan tangki-tangki lainnya. Di kendaraan besar seperti truk, tangki AdBlue biasanya berada pada sisi lambung dengan kapasitas yang bervariasi.
Adapun cara sistem kerja dari AdBlue, berawal dari SCR yang akan lebih dulu meningkatkan tekanan injeksi sehingga memungkinkan terciptanya pembakaran yang sempurna dan akan mengurangi partikel sisa secara signifikan.
Setelah itu, AdBlue akan mengambil bagian, dimana gas yang keluar dari mesin akan diolah oleh sistem SCR dengan menggunakan AdBlue dengan menyuntikkannya kedalam sistem SCR sehingga gas yang keluar dari mesin menjadi lebih bersih.
Baca Juga: Perhitungan Konsumsi BBM Truk dari Jakarta ke Surabaya
“Jadi, ketika gas yang keluar dari mesin akan keluar melalui SCR, nah di SCR ini lah AdBlue akan disemprot, tercampur pada gas yang keluar dari mesin, sehingga saat dibuang menghasilkan menghasilkan nitrogen dan uap air yang tidak berbahaya,” papar Asrafil.
Sementara itu, suhu pembakaran mesin yang optimal akan menghasilkan efisiensi bahan bakar yang tinggi atau lebih hemat dan menghasilkan lebih banyak NOx dan sedikit PM (Particulate Matter) yang mana kelebihan NOx ini akan dikurangi oleh AdBlue ke gas buang.
Selain itu, menurut Ali Rachman, Head of Competence Development dari PT Astra UD Trucks, konsumsi cairan AdBlue sendiri biasanya berada di sekitar 3 hingga 5% dari pemakaian BBM jenis solar, yang mana sekali pengisian AdBlue setara dengan 4 kali pengisian solar penuh.
Pada salah satu produk unggulannya yaitu UD Quester, truk heavy duty tersebut memiliki kapasitas tangki bahan bakar sebesar 315 liter, sementara tangki AdBlue berisi 50 liter dan jika asumsi 1 liter solar untuk 3 km, maka 1 liter AdBlue bisa untuk menempuh 75 km.
Baca Juga: Atasi Polusi Udara, Gaikindo Mau Tingkatkan Standar Emisi ke Euro 5 Hingga Euro 6
“Kita di Quester itu, kapasitas AdBlue sekitar 50 liter sementara solarnya 315 liter. Konsumsinya bisa dibilang jauh berbeda, AdBlue irit banget, kalau kita perkirakan 1 liter solar untuk jarak 3-4 km, 1 liter AdBlue ini bisa diatas 50 km, bahkan pernah tercatat sampai 75 km,” ungkap Ali.
Selain UD Trucks, di pasar otomotif Tanah Air, beberapa produsen kendaraan bermesin diesel kini telah memiliki cairan AdBlue-nya masing-masing, mulai dari Volvo Trucks, Mercedes-Benz, Hino, Mitsubishi Fuso, Shacman dan berbagai merek penghasil mesin diesel lainnya.