MobilKomersial.com — Scania, produsen kendaraan komersial terkemuka di dunia, baru-baru ini meluncurkan platform powertrain terbarunya untuk lini model busnya yang ditenagai oleh mesin ‘Super’ yang telah memenangkan berbagai penghargaan.
Platform inovatif ini menawarkan dua pilihan utama yakni mesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE) dan hibrida plug-in (Plug-in Hybrid Electric Vehicle/PHEV).
Baca Juga: Volvo Luncurkan Truk Tangguh FL 4×4, Siap Terabas Medan Tersulit
Kehadiran teknologi ini menjadi jawaban Scania atas tantangan regulasi emisi karbon yang semakin ketat, menawarkan efisiensi bahan bakar yang luar biasa dan kemampuan untuk beroperasi di zona bebas emisi.
Platform powertrain ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan beragam operator bus jarak jauh, mulai dari yang membutuhkan efisiensi bahan bakar maksimal hingga yang harus memenuhi standar emisi paling ketat.

Mesin Scania Super
Mesin pembakaran internal (ICE) Scania Super adalah teknologi pembakaran terbaru yang memberikan penghematan bahan bakar yang signifikan, mencapai hingga 8% dibandingkan dengan model sebelumnya.
Penghematan ini tidak hanya mengurangi biaya operasional secara drastis, tetapi juga memangkas emisi CO2. Mesin ini memiliki daya tahan luar biasa, dirancang untuk menempuh jarak hingga dua juta kilometer, peningkatan signifikan dari model sebelumnya.
Selain itu, mesin ini sudah siap untuk legislasi emisi Euro 7. Sistem aftertreatment baru dan posisi filter yang lebih mudah dijangkau juga membuat perawatan kendaraan menjadi lebih cepat, sehingga meningkatkan waktu operasional.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Wealthy Luncurkan Pelumas Terbaru Quantumtec API SQ Full Synthetic
Varian PHEV
Untuk operator yang beroperasi di wilayah dengan regulasi emisi yang ketat, varian PHEV menjadi pilihan ideal. Mesin hibrida ini dirancang khusus untuk memenuhi zona bebas emisi (Zero-Emission Zones/ZEZ).
Dengan jangkauan listrik hingga 80 km dalam sekali pengisian dan daya keluaran listrik sebesar 290 kW, bus dapat memasuki pusat kota tanpa menghasilkan emisi. Varian PHEV ini menawarkan penghematan bahan bakar dan emisi hingga 40%.

Dilengkapi dengan teknologi geofencing Scania Zone, kendaraan dapat secara otomatis beralih ke mode listrik saat memasuki zona bebas emisi, memberikan fleksibilitas operasional yang tak tertandingi.
Carl-Johan Loof, Kepala Manajemen Produk untuk Solusi Transportasi Manusia di Scania, menegaskan bahwa kehadiran kedua powertrain ini menunjukkan komitmen Scania terhadap keberlanjutan dan profitabilitas pelanggan.
Baca Juga: Truk Baru Khusus Konstruksi Mercedes-Benz 1626 C, Lebih Tangguh dan Bertenaga
“Dengan powertrain baru ini, kami dapat menyediakan solusi yang sangat kompetitif bagi operator bus. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga mempersiapkan bisnis mereka untuk masa depan,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Kendati demikian, dengan platform powertrain Scania yang baru, operator kini memiliki pilihan yang kuat dan fleksibel untuk menavigasi lanskap transportasi yang terus berubah, memastikan operasi yang efisien, berkelanjutan, dan menguntungkan.











